Sukses

Mark Zuckerberg Dinilai Tak Punya Komitmen Atasi Hate Speech di Facebook

Bos Facebook Mark Zuckerberg dinilai tidak memiliki komitmen nyata dalam mengatasi ujaran kebencian dan konten disinformasi lainnya di Facebook.

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggara aksi boikot iklan di Facebook menilai bos Facebook Mark Zuckerberg tak memiliki komitmen untuk beraksi menangani hate speech di platformnya.

Hal ini mereka kemukakan usai bertemu secara online dengan Mark Zuckerberg dan COO Facebook Sheryl Sandberg pada Selasa lalu. Sebelumnya, lebih dari 900 pengiklan menandatangani kampanye "Stop Hate for Profit".

Kampanye ini dibuat oleh kelompok hak asasi sipil untuk menekan Facebook mengambil langkah nyata dalam mengatasi ujaran kebencian dan disinformasi, selepas kematian George Floyd.

Kelompok yang ikut bergabung antara lain Anti Defamation League (ADL), Free Press, hingga Color of Change.

"Mereka (Facebook) muncul pada pertemuan tersebut dan mengharapkan nilai A untuk kehadirannya," kata Presiden Color of Change Rashad Robinson, seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari Reuters, Rabu (8/7/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Facebook

Lebih lanjut, Facebook mengatakan, pihaknya mengetahui, akan dihakimi karena tindakan mereka. 

"Kami tahu, akan dihakimi karena tindakan, bukan karena kata-kata kami. Kami berterima kasih kepada kelompok-kelompok ini dan banyak pihak lainnya atas keterlibatan mereka yang berkelanjutan," kata pihak Facebook.

Sekadar informasi, kampanye ini meminta pengiklan untuk menghentikan sementara iklan di Facebook pada bulan Juli 2020.

Color of Change dalam pernyataannya menyebut, satu-satunya rekomendasi untuk Facebook yang disepakati adalah menetapkan posisi-posisi hak sipil di perusahaan.

3 dari 3 halaman

Tak Dapat Komitmen

Namun, Facebook tidak memberikan komitmennya untuk membuat pekerjaan yang dimaksud sebagai pekerjaan di level senior eksekutif.

Sebulan lalu, Mark Zuckerberg mengatakan, sejumlah karyawan yang bekerja di bidang desain produk baru, akan berfokus mengembangkan produk untuk menegakkan keadilan rasialisme.

"Kami memiliki sepuluh tuntutan (kepada Facebook), sayangnya kami tidak mendapatkan komitmen, kerangka waktu yang jelas, dan hasil yang jelas dari tuntutan ini," kata Eksekutif ADL Jonathan Greenblatt.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini