Sukses

Google Akuisisi Pengembang Kacamata AR North, Ingin Hidupkan Kembali Glass?

Google baru saja mengakuisisi perusahaan yang fokus membuat dan mengembangkan teknologi kacamata augmented reality (AR), yakni North.

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja mengakuisisi perusahaan yang fokus membuat dan mengembangkan teknologi kacamata augmented reality (AR), yakni North.

Dikutip The Verge, Rabu (1/7/2020), raksasa mesin pencari itu mengatakan, keahlian North dipercaya dapat membantu Google dalam pengembangan hardware dan teknologi AR di masa mendatang.

Meski detail berapa banyak uang yang harus dibayar Google, North mengatakan akan mulai mengurangi fungsionalitas kacamata pintar Focals buatannya.

Ini berarti, konsumen yang menghabiskan uang sebesar USD 1000 atau Rp 14,5 juta untuk membeli Focals tahun lalu tidak akan bisa menggunakannya lagi dalam waktu dekat ini.

North sendiri pada Desember tahun lalu mengumumkan, perusahaan akan berhenti membuat Focals 1.0 dan beralih fokus pada generasi kedua.

Dengan kabar akuisisi ini, dapat dipastikan perusahaan tidak akan meneruskan pengembangan kacamata AR generasi keduanya.

Meski begitu, dengan kemampuan teknis North dan dukungan Google bukan hal yang tak mungkin keduanya berencana untuk mengembangkan lebih lanjut kemampuan dan teknologi Google Glass di masa mendatang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Luncurkan Focals 1.0 Tahun Lalu

Informasi, North meluncurkan Focals 1.0 pada Januari 2019. Baru sebulan diluncurkan, perusahaan langsung menurunkan harga kacamata AR buatannya setengahnya.

Adapun kacamata Focals ini menampilkan laser kecil di frame yang memproyeksikan gambar di mata pengguna.

Pengguna dapat mem-pairing Focals ke smartphone via bluetooth untuk menampilkan notifikasi hingga mencari navigasi arah jalan, 

3 dari 3 halaman

Google Resmi Hentikan Pengembangan Google Glass

Kantor Google Indonesia di SCBD. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Lebih lanjut, Google sendiri telah mengumumkan penghentian penjualan kacamata pintarnya melalui program Explorer pada 2015.

Bukan hanya menutup program Explorer, Google juga memindahkan tim Google Glass ke divisi Google X.

Pihak Google mengakui proyek tersebut belum sempurna dan akan menjadi pengalaman berharga.

(Ysl/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini