Sukses

Platform Belajar Online Ideal di Era New Normal Selain Zoom dan Google Classroom

Sejumlah aplikasi atau platform digital dimanfaatkan dunia pendidikan untuk menggelar aktivitas belajar online.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua sektor industri saat ini tengah bersiap menghadapi era new normal, tak terkecuali dunia pendidikan. Mulai dari bagaimana cara melakukan aktivitas di luar rumah hingga menciptakan sebuah atmosfer yang menyenangkan saat belajar.

Pun demikian, penerapan social distancing sebagai faktor utama new normal bagaimana pun menciptakan tantangan tersendiri bagi mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Biasanya sekolah atau lembaga pendidikan mempertemukan guru/pengajar dengan murid sebagai upaya melangsungkan proses belajar mengajar yang menyenangkan.

Maka dari itu, para pelaku dunia pendidikan wajib mencari solusi terkait bagaimana proses belajar mengajar bisa tetap dilangsungkan, tanpa mengabaikan peran guru sebagai pengajar.

Dengan kata lain, dibutuhkan media untuk memfasilitasi para guru agar tetap bisa menunaikan tugasnya sebagai pengajar. Sementara siswa, menunaikan kewajibannya untuk belajar dengan baik. Walaupun tanpa kehadiran guru di hadapannya, dan hanya dari rumah.

Sejumlah aplikasi atau platform digital pun dimanfaatkan dunia pendidikan untuk menggelar aktivitas belajar online. Dua di antaranya adalah Zoom dan Google Classroom.

Di luar platfom buatan perusahaan asing, ada salah satu platform belajar online lokal yang direkomendasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu Kelas Pintar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Didampingi Guru dan Dipantau Orangtua

Melalui Kelas Pintar, siswa bisa tetap belajar secara online, guru bisa memberikan pendampingan dalam proses belajar siswa, dan orangtua dapat memonitor perkembangan belajar anaknya.

“Kelas Pintar bisa digunakan sebagai sarana belajar tanpa menghilangkan interaksi antara siswa dengan gurunya di sekolah. Dengan begitu, proses belajar siswa di sekolah tidak terputus, hanya lokasi belajarnya saja yang berbeda (belajarnya dilakukan secara online),” kata Fernando Uffie, Founder Kelas Pintar melalui keteranganya, Selasa (16/6/2020).

Hal tersebut, Uffie menjelaskan, dimungkinkan karena Kelas Pintar menyediakan materi pelajaran yang sama dengan apa yang diberikan di sekolah.

Baik dari sisi content (sesuai kurikulum) maupun dari sisi jumlah mata pelajaran, yang terdiri dari 8 mata pelajaran untuk kelas 1-3, 10 mata pelajaran untuk kelas 4-6, 7 mata pelajaran untuk kelas 7-9, dan 11 mata pelajaran untuk kelas 10-12.

"Melalui fitur assessment, guru bisa membangun interaksi dengan siswa layaknya proses pembelajaran di sekolah. Dengan begitu, guru bisa tetap mengajar peserta didiknya sesuai dengan kurikulum yang diajarkannya di sekolah dan siswa bisa melanjutkan proses belajar dengan pendampingan dari gurunya," ucap Uffie.

 

3 dari 5 halaman

Metode LPT

Menariknya, materi pelajaran yang ditwarkan Kelas Pintar tidak hanya disediakan dalam bentuk buku elektronik, tapi juga dalam format presentasi, audio, dan video.

Juga terdapat metode pembelajaran yang sistematis, disebut LPT (Learning, Practice, dan Test). Dengan metode ini, proses belajar siswa dimulai dengan mempelajari materi, lalu dilanjutkan dengan berlatih soal, dan kemudian mengikuti test.

Outputnya adalah siswa akan mendapatkan nilai, dan nilai tersebut akan tercantum di dalam rapor.

Sistem pembelajaran mandiri yang dikembangkan Kelas Pintar juga dilengkapi fungsi yang memungkinkan ekosistem pendidikan di sekolah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, dengan fitur yang punya nama sama yaitu Sekolah.

Siswa bisa belajar dari guru-nya di sekolah dengan pengalaman belajar layaknya di sekolah, demikian juga dengan guru.

 

4 dari 5 halaman

Fitur Tanya dan Soal

Sederhananya, platform ini memungkinkan proses pembelajaran di sekolah berlangsung seperti biasa. Di sini guru bisa mengajar di kelas dan berinteraksi dengan muridnya, murid bisa bertatap muka dengan guru dan murid lainnya, guru bisa memonitor murid-muridnya, memberikan catatan melalui whiteboard, menggelar ujian dan me-rekap hasil ujian, sampai memberikan rapor.

Hampir semua aktivitas yang biasa dilakukan di sekolah, bisa dilakukan melalui platform ini secara online. Secara umum, platform ini cocok untuk model pembelajaran jarak jauh dimana siswa belajar dari rumah, dan guru mengajar dari sekolah.

Selain menawarkan literasi lengkap dan sistem pembelajaran, platform ini juga dilengkapi fitur Tanya untuk membantu siswa saat mengalami kesulitan dalam menjawab soal.

Ada juga produk Soal yang khusus didedikasikan untuk membantu siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian.

 

5 dari 5 halaman

Daftar Platform Belajar yang Digandeng Kemendikbud

Selain Kelas Pintar, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemendikbud, berikut daftar platform atau aplikasi yang bisa diakses siswa untuk belajar di rumah.

Rumah Belajar

Meja Kita

Icando

IndonesiaX

Google for Education

Microsoft Office 365

Quipper School

Ruangguru

Sekolahmu

Zenius

Cisco Webex

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini