Sukses

Selamat Hari Waisak Bergema di Twitter, Emoji Bunga Lotus Bertebaran

Pantauan Tekno Liputan6.com, Kamis (7/5/2020), Selamat Hari Raya Waisak bahkan menjadi trending topic, diikuti tagar #Vesakday dan #HariWaisak.

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Waisak pada hari ini, 7 Mei 2020, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Umat Buddha di Indonesia yang biasanya memadati Candi Borobudur, tahun ini terpaksa harus beribadah dari rumah karena pandemi Covid-19.

Pun demikian, mereka tetap memperingati momen penting Trisuci Waisak dengan semangat dan penuh kasih.

Warganet bahkan ramai mengucapkan selamat Hari Raya Waisak di sejumlah media sosial, terutama via Twitter, sembari menyisipkan emohi bunga lotus.

Pantauan Tekno Liputan6.com, Kamis (7/5/2020), Selamat Hari Raya Waisak bahkan menjadi trending topic, diikuti tagar #Vesakday dan #HariWaisak.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ucapan dari Kementerian dan Lembaga Pemerintah

Sejumlah kementerian, lembaga pemerintah, dan perusahaan juga turut mengucapkan selamat Hari Raya Waisak kepada masyaraat Indonesia yang merayakan.

3 dari 3 halaman

Perayaan Waisak di Kompleks Candi Muarajambi Ditiadakan

Perayaan Hari Raya Waisak 2564 BE di kompleks percandian Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, yang jatuh pada Kamis (7/5/2020) ditiadakan. Keputusan peniadaan peribadatan detik-detik waisak di kompleks percandian terluas di Asia Tenggara itu dilakukan untuk mencegah pandemi Corona Covid-19 yang belum mereda.

"Tidak ada Waisak di candi Muarajambi, karena ada imbauan tidak boleh mengumpulkan massa," kata Pamong Budaya Muda pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Andreas Novi Hariputranto kepada Liputan6.com, Rabu (6/5/2020).

Menurut dia, setiap tahun umat Buddha di Provinsi Jambi menggelar peribadatan memperingati Hari Tri Suci Waisak selalu dilakukan di kompleks percandian Muarajambi. Namun, karena pandemi yang juga belum reda, kegiatan peribadatan secara bersama-sama itu urung dilakukan.

"Tadi udah kontak-kontakan dengan yang di Borobudur, di sana juga sama enggak ada perayaan Waisak," kata dia.

Selama musim pagebluk Covid-19 itu, komplek percandian Muarajambi sudah dua bulan lebih ditutup, baik untuk peribadatan maupun kunjungan wisata. Meski ditutup, pihak BPCB mengaku terus melakukan pemeliharaan bangunan cagar budaya peninggalan sejarah masa klasik itu.

"Pemeliharaan dilakukan juru pelihara masing-masing disetiap bangunan. PetugaS jupel tetap memperhatikan protokol kesehatan saat bekerja," dia menjelaskan.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Umat Buddha Jambi Rudy Zhang mengatakan, meski perayaan waisak tidak bisa bisa dilakukan secara bersama-sama di kompleks percandian Muarajambi, tetapi tidak mengurangi khidmat beribadah.

Sesuai dengan imbauan Ditjen Binmas Buddha, untuk Pujabakti dan Meditasi detik-detik Waisak tahun 2020 dilakukan secara daring/streaming. Kemudian diikuti umat Buddha di rumah masing-masing melalui laman website yang telah disebarkan.

"Semoga masalah pandemi ini secepatnya berlalu, sehingga kita semua bisa aktivitas normal kembali, dan yang sakit segera disembuhkan, kita semua diberi kesehatan," ujar Rudy Zhang.

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.