Sukses

8 Cara Lindungi Diri dari Aksi Penipuan Online Saat WFH

Agar terhindar dari aksi penipuan online dan serangan siber, berikut ini adalah delapan tips dari Palo Alto Networks yang bisa melindungi kamu saat WFH.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus positif virus corona Covid-19 di indonesia, pemerintah maupun sejumlah perusahaan melakukan upaya mencegah penyebaran infeksi.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan sejumlah strategi, dan kebijakan mulai dari pembatasan interaksi hingga mewajibkan pekerja bekerja dari rumah (work from home, WFH).

Namun, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya menjaga keamanan data pribadi di tengah tengah kegiatan online selama WFH.

Alih-alih ikut berkontribusi dalam menanggulangi tengah bencana dan krisis, ada banyak orang yang tiba-tiba malah menjadikan momen ini untuk mencari keuntungan finansial.

Terbukti, terjadinya peningkatan tajam dalam serangan siber di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dengan menggunakan Covid-19 sebagai sarana untuk meraih keuntungan secara ilegal.

Bukti-bukti tersebut mencakup lebih dari kemunculan lebih dari 100.000 domain baru yang didaftarkan dalam beberapa minggu terakhir yang mengandung kata-kata seperti 'covid', 'virus', 'corona' dan lainnya.

Agar terhindar dari aksi penipuan online dan serangan siber, berikut ini adalah delapan tips dari Palo Alto Networks yang bisa melindungi kamu saat WFH.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Pencarian Online

Ilustrasi Google Search (sumber: iStock)

Ingat 100.000 nama domain baru yang muncul itu? Waspada, pelaku kejahatan dunia maya telah terindikasi memanfaatkan pencarian online untuk tujuan tidak baik.

Mereka menempatkan tautan ke situs web yang menyebarkan malware, atau ke situs web yang berisi iklan yang muncul dari hasil pencarian yang dilakukan terhadap situs-situs web ataupun media sosial.

Tips buat kamu, selalu aktifkan pemfilteran situs web pada perangkat lunak anti-virus, atau usahakan hanya mengakses situs-situs media tepercaya dan kredibel saja ketika ingin mendapatkan informasi.

2. Main Gim

Trafik ke situs gim online telah meningkat secara signifikan begitu ada imbauan bekerja dari rumah, karantina/isolasi diri, belajar-mengajar dari rumah dan lain-lain.

Hati-hati untuk mengakses dan bermain gim dengan menggunakan perangkat yang biasa digunakan untuk bekerja dan mengakses server perusahaan.

Perlu diketahui, pelaku kejahatan siber sering menerobos ke situs pihak ketiga dengan menempatkan aplikasi yang terinfeksi malware.

Sebaiknya, tidak sembarangan mengunduh aplikasi gaming. Jika memang membutuhkan, unduhlah aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh sumber tepercaya seperti Google Play dan Apple Stores.

 

3 dari 5 halaman

3. Konferensi Video

Keresahan terjadi saat menggunakan Zoom akibat zoombombing. (Foto: Unsplash).

Tak sedikit serangan kejahatan siber yang dilancarkan ketika melakukan konferensi video, seperti meeting-bombing, tautan-tautan chat yang ternyata mengandung malware, munculnya peserta yang tidak terotorisasi seperti layaknya tamu tak diundang, dapat diatasi melalui beberapa langkah:

Selalu sertakan password agar tidak sembarangan orang asing muncul dan bergabung. Tinjau kembali pengaturan privasi, dan nyalakan notifikasi sehingga tahu kapan seseorang bergabung.

Jangan lupa juga untuk menonaktifkan fungsi ‘join before host’, dan gunakan sistem keamanan standar kantor, terlepas dari platform konferensi video mana yang digunakan.

4. Internet of Things

Konektivitas di berbagai perangkat ke internet, seperti lemari es, TV, hingga peralatan rumah lainnya, lagi-lagi membuka peluang baru bagi pelaku kejahatan siber untuk menciptakan metode serangan baru pula.

Untuk itu, sangat penting untuk mengubah kata sandi yang disertakan saat pembelian.

Barangkali ini terdengar sepele. Namun, bisa bayangkan apa yang dilakukan jika kulkas pintar tiba-tiba dimatikan dari jarak jauh, atau TV pintar dialihkan ke saluran berbayar tanpa izin?

 

4 dari 5 halaman

5. Virtual Private Network (VPN)

Ilustrasi smartphone, aplikasi VPN di smartphone. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Terdapat banyak sekali upaya yang dilakukan oleh perusahaan agar bisnis terus berlanjut. Namun, belum banyak upaya yang dilakukan untuk membangun konektivitas dari jaringan kantor ke rumah.

Router di rumah yang terhubung ke penyedia layanan internet seringkali dibiarkan saja berada di tempatnya dalam waktu yang lama tanpa peduli perangkat tersebut masih menggunakan firmware usang.

Ini yang membuat router rumahan menjadi sangat rentan, karena itu pastikan firmware terbaru sudah terpasang dan apakah kata sandi sudah diubah.

6. Phishing

Pencurian informasi melalui phishing merupakan metode serangan yang populer di Indonesia, ini karena metodenya yang melibatkan pengiriman massal atau email/pesan individu yang dibuat secara khusus.

Metode ini menggunakan teknik pendekatan ala marketing. Pelaku kejahatan siber akan mengirimkan pesan-pesan yang seolah-olah mendorong Anda untuk mengklik tautan tertentu untuk mendapatkan informasi terkini atau promo besar-besaran.

Selalu waspada terhadap setiap email yang diterima, dan pastikan untuk tidak sembarangan mengklik karena pelaku kejahatan siber bisa langsung melakukan serangan pada saat kita sedang bekerja dari rumah.

 

5 dari 5 halaman

7. Penipuan Online

Buat yang suka belanja di online shop, hati-hati dengan modus penipuan baru yang meminta cashback. (Ilustrasi: Pexels.com)

Banyak pelaku kejahatan dunia maya yang saat ini menggunakan cara seolah-olah menjual produk-produk yang sedang langka di pasaran dan banyak dibutuhkan untuk keperluan penanganan COVID-19.

Selain seolah-olah menjual produk, mereka juga menawarkan layanan pengiriman ke pihak yang dituju oleh pembeli.

Untuk menghindarinya, belilah hanya dari pengecer atau platform online tepercaya.

8. Cloud

Karena cloud memainkan peranan penting dalam menghadirkan software sebagai layanan, sebaiknya tanyakan kepada staf TI di perusahaan untuk memastikan infrastruktur firewall perusahaan telah menerapkan threat intelligent yang mampu melihat lalu-lintas masuk dan keluar dalam jaringan.

Ini untuk memastikan perangkat yang digunakan untuk bekerja dari rumah sudah mendapatkan perlindungan dari kemungkinan terjadinya serangan pada saat Anda setiap kali mengakses jaringan perusahaan.

(Ysl/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.