Sukses

Turki Pantau Smartphone Warga Terdiagnosis Covid-19 untuk Tegakkan Karantina

Turki melacak warga melalui smartphone mereka, mengirimi mereka pesan, dan menelepon mereka setiap kali mereka meninggalkan rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Turki melakukan pemantauan terhadap smartphone milik warganya yang terdiagnosis Covid-19.

Langkah ini, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (9/4/2020), dilakukan untuk memastikan bahwa mereka tidak melanggar aturan karantina di tengah pandemi Covid-19.

Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki menyebut, otoritas akan melacak warga melalui smartphone mereka, mengirimi mereka pesan, dan menelepon mereka setiap kali mereka meninggalkan rumah.

Kemudian mereka akan diminta untuk kembali ke rumah. Bila mereka kedapatan melanggar aturan karantina ini berkali-kali, otoritas akan menghukum mereka.

Ditinjau dari aspek hukum Turki, tindakan ini diklaim tidak melanggar ranah pribadi seseorang. Negara, "untuk tujuan luar biasa",  disebut dapat memproses data pribadi seseorang tanpa persetujuan orang yang bersangkutan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana di Indonesia?

Di Indonesia, hal serupa dilakukan lewat aplikasi PeduliLindungi yang sudah bisa diunduh dan dipasang di smartphone berbasis Android. Aplikasi ini berfungsi untuk melakukan penelusuran, pelacakan, dan isolasi pasien positif Covid-19 atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pengawasan).

Mengutip situs resminya, Minggu (29/3/2020), PeduliLindungi menggunakan data yang diproduksi oleh smartphone dengan Bluetooth aktif untuk merekam informasi yang dibutuhkan.

Ketika ada perangkat lain dalam radius Bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran identitas anonim yang akan direkam oleh gadget masing-masing.

PeduliLindungi selanjutnya akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan ODP (Orang Dalam Pengawasan).

Hal ini akan sangat membantu ketika orang tersebut tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa saja dia melakukan kontak. 

3 dari 3 halaman

Apakah Data Pengguna Aman?

PeduliLindungi mengklaim sangat memerhatikan kerahasiaan data pribadi pribadi. Data akan disimpan aman dalam format terenkripsi dan tidak akan dibagikan kepada orang lain.

Data kamu hanya akan diakses bila kamu dalam risiko tertular Covid-19 dan perlu segera dihubungi oleh petugas kesehatan.

Jika kamu pernah berada di tempat yang dekat dengan kasus Covid-19 positif, baik tahu atau pun tidak orangnya, PeduliLindungi membantu petugas kesehatan untuk menghubungi kamu lebih cepat.

Dengan demikian, lebih cepat juga menghentikan penularan Covid-19, sehingga kamu bisa melindungi orang-orang tercinta di sekitar.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjadi pihak yang akan memantau pergerakan Covid-19 di aplikasi tersebut. Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, BNPB, dan operator telekomunikasi. 

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini