Sukses

Takut Virus Corona, Amazon Imbau 798 Ribu Karyawan Tak Lakukan Perjalanan

Perintah perusahaan yang dikeluarkan pada Jumat lalu ini terkait dengan kewaspadaan atas mewabahnya virus corona (Covid-19) di luar Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi Amerika Serikat Amazon mengimbau 798 ribu karyawannya untuk menghindari perjalanan-perjalanan yang tidak penting. Perjalanan yang diminta untuk dihindari adalah perjalanan baik ke dalam maupun luar negeri.

Perintah perusahaan yang dikeluarkan pada Jumat lalu ini terkait dengan kewaspadaan atas mewabahnya virus corona (Covid-19) di luar Tiongkok.

Berdasarkan laporan The New York Times, para karyawan bagian operasional yang bertugas memeriksa teknologi perusahaan dan logistik global mendapatkan email langsung dari Senior VP, Dave Clark.

Email ini berisi perintah untuk tidak merencanakan meeting yang mengharuskan mereka melakukan perjalanan, setidaknya hingga bulan April. Perusahaan berharap saat itu wabah virus corona sudah menurun di seluruh dunia.

Dalam laporan Business Insider yang dikutip Senin (2/3/2020), juru bicara perusahaan mengkonfirmasi, pihak Amazon telah mengirimkan panduan menghindari perjalanan-perjalanan tak penting bagi semua karyawan, termasuk tim operasional yang ada di seluruh dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Larang Karyawan ke Tiongkok Sejak Januari

Januari lalu, Amazon telah mengumumkan larangan perjalanan ke dan dari Tiongkok. Saat itu, perusahaan memerintahkan karyawan yang ada di region Tiongkok untuk bekerja dari rumah selama dua minggu.

Amazon juga meminta karyawan menngecek kesehatan mereka segera mungkin jika ada gejala-gejala virus corona. Hal serupa juga dilakukan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya seperti Apple, Google, Facebook, dan Microsoft.

3 dari 3 halaman

Virus Corona

Meski begitu, seiring waktu wabah virus corona malah kian buruk. Kini 2.900 orang dilaporkan meninggal dunia karena virus ini. Setidaknya sudah ada 83 ribu orang yang positif terinfeksi virus corona.

Kasus paling banyak terjadi di Tiongkok. Di mana, perusahaan-perusahaan diminta untuk melakukan sejumlah hal guna melindungi para karyawannya.

Virus corona juga berdampak pada sejumlah acara teknologi. Pameran fotografi di Jepang, konferensi teknologi dan smartphone MWC di Barcelona, hingga konferensi tahunan pengembang Facebook pun dibatalkan gara-gara virus ini.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini