Sukses

Penyelenggara Tunda Game Developers Conference 2020 Karena Virus Corona

Penyelenggara Game Developers Conference (GDC) 2020 mengumumkan penundaan acara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggara Game Developers Conference (GDC) 2020 mengumumkan penundaan acara. Hal ini dilakukan setelah sejumlah nama besar seperti Facebook, Sony, Microsoft, dan Amazon memutuskan tidak akan menghadiri acara tersebut disebabkan kekhawatiran penyebaran virus Corona.

GDC 2020 pada awalnya direncanakan berlangsung di Moscone Center, San Francisco, California, Amerika Serikat (AS) pada 16 hingga 20 Maret 2020. Pengumuman pembatalan acara dilakukan beberapa jam setelah kasus virus Corona kedua ditemukan di California tanpa diketahui asalnya.

"Setelah berkonsultasi dengan para mitra kami di industri pengembangan gim dan komunitas di seluruh dunia, kami membuat keputusan sulit untuk menunda Game Developers Conference pada Maret ini," tulis penyelenggara GDC dalam keterangan resminya di Engadget, Sabtu (29/2/2020).

"Setelah menghabiskan waktu satu tahun terakhir mempersiapkan acara ini dengan dewan penasihat, pembicara, peserta, dan mitra, kami benar-benar kesal dan kecewa karena tidak mampu menyambut kalian saat ini," demikian keterangan dari penyelenggara tersebut.

Orang-orang yang berencana mengadiri acara ini disebut seharusnya sudah menerima email jawaban tentang pengembalian uang untuk tiket. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan dalam acara terebut dilaporkan akan dikirimkan melalui video, serta bisa dilihat secara online dan gratis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pakar Kesehatan Peringatkan Potensi Virus Corona Meluas di AS

Para pejabat kesehatan Amerika Serikat, memperingatkan Virus Corona yang sedang mewabah di dunia, pada suatu saat akan meluas juga di beberapa daerah di AS. Bahkan ketika kini mitra-mitra di Eropa dan Asia berjuang mengatasi wabah penyakit baru tersebut.

"Ini bukan pertanyaan tentang apakah ini akan terjadi atau tidak, tetapi lebih pada pertanyaan soal kapan tepatnya wabah ini akan terjadi, dan berapa banyak orang di negara ini yang mengidap penyakit parah," ujar Dr. Nancy Messonier di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (Centers for Disease Controls and Prevention/CDC) kepada wartawan, Selasa 25 Februari 2020.

Melansir dari VOA Indonesia, Rabu (26/2/2020), CDC menyerukan kepada warga Amerika untuk bersiap menambah langkah darurat baru untuk menanggapi hal ini hingga minggu ini, dengan memusatkan perhatian pada penyakit yang sebagian besar terjadi di Tiongkok dan beberapa negara tetangga.

Pejabat-pejabat kesehatan AS mengatakan, uji klinis pertama atas kemungkinan pengobatan virus Corona sedang dilakukan di Nebraska dan diperkirakan akan mencakup 400 pasien di 50 lokasi di seluruh dunia.

(Din/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini