Sukses

Huawei Siapkan 70 Aplikasi Android Paling Populer

Huawei dilaporkan akan menghadirkan 70 aplikasi Android paling populer untuk deretan smartphone terbarunya nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Huawei tengah berusaha agar bisa menghadirkan berbagai aplikasi Android populer untuk ekosistemnya. Hal ini merupakan salah satu upaya Huawei karena tak lagi bisa mengandalkan Google Mobile Services (GMS) termasuk Play Store, yang berisi banyak aplikasi.

Dilansir dari GSM Arena, Sabtu (8/2/2020), Huawei dilaporkan akan menghadirkan 70 aplikasi Android paling populer untuk deretan smartphone terbarunya nanti. Semuanya akan menjadi aplikasi pre-installed atau bawaan.

Aplikasi-aplikasi tersebut akan dikelompokkan berdasarkan wilayah, serta akan diperbarui berdasarkan daftar populer di Play Store.

Kendati demikian, Huawei tetap tidak dapat menghadirkan beberapa aplikasi populer seperti Facebook Messenger, Instagram, dan WhatsApp. Semua aplikasi tersebut adalah milik perusahaan Amerika Serikat (AS).

Seperti diketahui, pemerintah AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan, sehingga tidak lagi bisa leluasa menggunakan produk-produk buatan negara tersebut.

Laporan mengenai rencana kehadiran 70 aplikasi populer tersebut berasal dari presentasi tertutup yang diadakan oleh Huawei untuk jurnalis dari Eropa Timur. Huawei diperkirakan menerapkan rencana baru ini pada seri P40, yang diprediksi akan diumumkan pada 26 Maret 2020.

Rencana Huawei ini dapat memudahkan para pengguna smartphone baru miliknya. Pengguna tidak perlu bergantung pada file APK untuk bisa menggunakan aplikasi Android disebabkan absennya Play Store.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Huawei Gandeng TomTom untuk Layanan Pemetaan

Lebih lanjut, Huawei sebelumnya juga telah resmi menjalin kerja sama dengan perusahaan pemetaan digital dan navigasi asal Belanda, TomTom. Kesepakatan tersebut membuat Huawei bisa menggunakan layanan dan peta TomTom pada aplikasi-aplikasi smartphone miliknya.

Dilansir Reuters, kesepatan ini berarti Huawei bisa menggunakan software peta, informasi kemacetan, dan navigasi milik TomTom untuk mengembangkan berbagai aplikasi.

Juru bicara TomTom, Remco Meerstra, mengatakan kerja sama ini telah disepakati beberapa waktu lalu. Sayangnya, ia menolak memberikan rincian soal hal tersebut.

Kerja sama dengan TomTom merupakan upaya Huawei memperkuat ekosistemnya, setelah tidak lagi bisa menggunakan ekosistem Google termasuk Maps pada smartphone besutannya.

(Din/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.