Sukses

CEO LinkedIn Jeff Weiner Mundur Setelah 11 Tahun Memimpin Perusahaan

Jeff Weiner mundur dari posisinya sebagai CEO LinkedIn. Pengunduran diri ini sekaligus mengakhiri 11 tahun masa kepemimpinan Weiner di perusahaan tersebut sebagai CEO.

Liputan6.com, Jakarta - Jeff Weiner mundur dari posisinya sebagai CEO LinkedIn. Pengunduran diri ini sekaligus mengakhiri 11 tahun masa kepemimpinan Weiner di perusahaan tersebut sebagai CEO.

Selepas dari CEO, pria yang masuk dalam daftar World’s Most Reputable CEOs oleh Forbes ini akan menjabat sebagai Executive Chairman LinkedIn.

Sementara posisi CEO akan ditempati oleh Ryan Roslansky. Transisi jabatan akan mulai efektif pada 1 Juni 2020.

"Saya merasa ini waktu yang tepat. Saya selalu berpikir bahwa saya akan berperan selama saya bahagia, dan kemudian saya menyadari sangat mencintai tempat ini, tujuan hidupnya, dan visi kami, telah menjadi begitu terkait erat dengan tujuan diri saya," kata Weiner kepada Wired, seperti dikutip dari Forbes, Kamis (6/2/2020)

Induk usaha LinkedIn, Microsoft, sejauh ini tidak mengungkapkan kinerja finansial LinkedIn. Namun menurut laporan Wired, pendapatan LinkedIn tumbuh 24 persen pada 2019 dari USD 1,7 miliar menjadi USD 2,1 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peran Baru

Sebagai executive chairman, Weiner berencana untuk fokus pada pencegahan "bias jaringan" di jejaring sosial bisnis tersebut.

Bias jaringan ini merupakan istilah bagi orang yang mempekerjakan dan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang dan pendidikan serupa.

"Peluang bagi saya untuk terus bekerja dengan (CEO Microsoft, Satya Nadella) dan tim kepemimpinan Microsoft dalam upaya membantu miliaran orang mendapatkan akses ke peluang ekonomi, menambahkan dimensi yang sangat menarik untuk peran saya selanjutnya," tulis Weiner di unggahan LinkedIn miliknya.

3 dari 3 halaman

675 Juta Pengguna

Weiner mengungkapkan, LinkedIn saat ini memiliki 675 juta pengguna.

Adapun di bawah kepemimpinan Roslansky, LinkedIn disebut akan menolak iklan politik di layanannya.

Menurut laporan Wired, sebagai bagian dari upaya perusahaan memberantas bias, para engineer diharuskan untuk memeriksa bagaimana perubahan algoritma dapat menguntungkan atau merugikan penggunan yang berbeda.

(Din/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini