Sukses

Warga Tiongkok Pakai Dua Aplikasi Ini untuk Hindari Virus Corona

Adapun program ini dibuat oleh perusahaan pemetaan QuantUrban dan developer pihak ketiga Wechat.

Liputan6.com, Jakarta - Warga Tiongkok menggunakan program pemetaan dan pelacak perjalanan dalam upaya menghindari daerah yang terinfeksi virus corona. Dengan hal ini, mereka mempersiapkan diri terhadap bahaya yang dihadapi.

Adapun program ini dibuat oleh perusahaan pemetaan QuantUrban dan developer pihak ketiga Wechat. Keduanya membuat platform yang mengumpulkan informasi-informasi resmi di lingkungan yang terkonfirmasi terdampak virus corona.

Selanjutnya, pengembang meng-update secara real-time per geografisnya, sehingga pengguna bisa melihat seberapa dekat mereka dengan situs atau wilayah yang terinfeksi virus corona.

Program milik WeChat sendiri bernama Yikuang yang berarti situasi epidemik. Program ini mengkover wilayah kota bagian selatan Shenzhen dan Guangzhou. Peta berbasis browser QuantUrban juga mengkover sembilan kota lainnya di provinsi ini.

"Di Shenzhen mungkin bakal terjadi wabah besar dalam beberapa hari ke depan dan data pemerintah ke luar sangat lambat. Dengan adanya peta real-time ini, sangat membuat kami lebih tenang secara psikologis" kata April, Manager yang berbasis di Shenzhen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hindari Area Terdampak

Ia menambahkan, tidak ada yang bisa menjamin di berbagai daerah bakal bersih dari wabah virus corona. Namun, kata dia, peta ini membantu warga Tiongkok untuk menghindari area-area yang terdampak.

Sekadar informasi, kasus virus corona yang terkonfirmasi di Shenzhen meningkat jadi 245 kasus.

Hal ini membuat selatan Tiongkok ini jadi daerah yang terdampak paling parah, bersama Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.

Apalagi, kota-kota tersebut di atas memiliki jumlah populasi pekerja migran yang sangat besar.

3 dari 3 halaman

Untuk Bantu Warga Tiongkok

CEO QuantUrban Yuan Xiaohui mengatakan, pihaknya ingin menganotasikan informasi dari peta tersebut, sehingga publik bisa melihat daerah epidemik virus corona dengan lebih baik.

Dengan pemetaan ini, warga Tiongkok juga bisa lebih memproteksi dirinya.

Tak hanya dari berita dan informasi pemerintah, YiKuang juga bergantung pada informasi dari sukarelawan yang sudah terkonfirmasi di sekitar lingkungan terdampak.

"Jika saya tahu ada orang-orang yang sakit di sebuah lingkungan, saya bisa mengambil langkah untuk lebih hati-hati," kata seorang mahasiswa.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.