Sukses

Intel Umumkan DG1, GPU Mandiri Pertama Perusahaan di CES 2020

Intel akhirnya mengungkap GPU mandiri atau terpisah pertama besutannya ke publik.

Liputan6.com, Jakarta - Intel dikenal sebagai salah manufaktur CPU kenamaan di dunia. Namun saat ajang CES 2020, perusahaan asal Amerika Serikat itu memperluas jangkauannya dengan memperkenalkan GPU diskrit atau mandiri pertama besutannnya.

Dikutip dari The Verge, Rabu (8/1/2020), GPU ini memiliki nama kode DG1. Meski sudah mengungkap kehadirannya, Intel belum memberikan informasi detil seputar kartu grafis ini.

Namun dari informasi, infrastruktur DG1 ini dibangun berdasarkan Xe. Adapun Xe adalah arsitektur yang ada di kartu grafis terintegrasi untuk chip Tiger Lake yang akan rilis.

Menurut Intel, kartu grafis terintegrasi Xe di Tiger Lake mampu menampilkan performa grafis dua kali lebih baik dari generasi sebelumnya. Karenanya, DG1 diprediksi menawarkan kemampuan yang tidak jauh berbeda.

Sayang, Intel belum mengungkap jadwal perangkat yang akan menggunakan DG1. Perusahaan hanya membeberkan rencana pengapalan chip Tiger Lake terintegrasi kartu grafis Xe akan dilakukan akhir tahun ini.

Perlu diketahui, kartu grafis diskrit untuk laptop memang masih menjadi masalah bagi Intel. Oleh sebab itu, Intel pun sempat bekerja sama dengan kompetitornya, AMD, untuk membuat kartu grafis onboard di Core i5.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Intel Perkenalkan Chipset dengan Kecerdasan Buatan Pertamanya

Menjelang akhir tahun lalu, Intel juga memperkenalkan chipset terbaru mereka yang untuk pertama kalinya dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Chipset ini dirancang sedemikian rupa untuk fasilitas komputasi besar.

"Untuk mencapai situasi 'AI di aspek kehidupan mana pun' di masa depan, kita harus berurusan dengan sejumlah besar data dan memastikan organisasi dilengkapi dengan apa yang mereka butuhkan untuk menggunakan data secara efektif dan memprosesnya di tempat mereka dikumpulkan," kata Naveen Rao, manajer umum kelompok produk kecerdasan buatan Intel sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (22/8/2019).

Sekilas soal chip tersebut, pengembangannya berlangsung di fasilitas milik Intel di Haifa, Israel. Chipset bernama Nervana NNP-I atau Springhill ini dibuat dengan mengacu pada chipset Ice Lake berarsitektur 10nm.

Teknologi ini, kata Intel, memungkinkan chipset mampu menangani beban kerja tinggi, tetapi menggunakan lebih sedikit energi.

3 dari 3 halaman

Apple Resmi Beli Bisnis Modem Mobile Intel

Diwartakan sebelumnya, Apple akhirnya resmi mengumumkan telah mengakuisisi mayoritas bisnis model seluler milik Intel. Berdasarkan pengumuman, nilai akuisisi ini mencapai USD 1 miliar.

Dikutip dari The Next Web, Jumat (26/7/2019), akuisisi ini melibatkan pemindahan 2.200 karyawan Intel beserta kekayaan intelektual, peralatan, serta properti ke Apple. Kesepakatan ini diharapkan selesai pada kuartal keempat 2019.

"Apple akan memegang lebih dari 17 ribu paten teknologi nirkabel, mulai dari protokol untuk standar seluler hingga arsitektur dan pengoperasian modem," tulis Apple dalam pernyataan resminya.

Kendati demikian, Intel masih akan mengembangkan modem untuk kebutuhan non-smartphone, seperti PC, Internet of Things, dan kendaraan otonomos. Dengan kata lain, Intel sudah memutuskan keluar dari bisnis modem smartphone.

Menurut CEO Intel Bob Swan, akuisisi ini membuat pihaknya dapat makin fokus mengembangkan teknologi jaringan 5G untuk pasar lebih luas, seperti operator telekomunikasi hingga penyedia layanan cloud.

Pascaakuisisi Apple juga disebut dapat makin mengontrol komponen hardware untuk produk besutannya. Jadi, secara perlahan, perusahaan berbasis di Cupertino itu ingin melepas ketergantungan dari perusahaan lain.

Seperti diketahui, Apple saat ini sudah mendesain CPU dan GPU secara mandiri untuk perangkat mobile miliknya. Karenanya, wajar saat ini perusahaan tersebut mengakuisisi bisnis modem mobile Intel untuk membuatnya makin mandiri.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini