Sukses

Induk TikTok Garap Aplikasi Streaming Musik

ByteDance sebagai induk perusahaan TikTok tengah menguji coba aplikasi streaming musik bernama Resso.

Liputan6.com, Jakarta - TikTok saat ini tidak dimungkiri telah menjadi aplikasi paling populer di App Store dan Google Play. Menurut data terakhir, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 1,5 miliar di kedua toko aplikasi tersebut.

Terbaru, perusahaan di balik TikTok, ByteDance, dilaporkan berencana untuk memperlebar sayapnya dengan menggarap aplikasi streaming musik. Dikutip dari GSM Arena, Jumat (13/12/2019), aplikasi bernama Resso ini sudah berada dalam uji coba beta.

Adapun tahap uji coba beta ini sudah dilakukan di India dan Indonesia. Kehadiran aplikasi ini disebut dipersiapkan untuk melawan Apple Music dan Spotify di pasar berkembang.

Perlu diketahui, aplikasi ini dikembangkan oleh Moon Video Inc. dan telah bekerja sama dengan label India seperti T-Series dan Times Music. Namun untuk menambah koleksi, Resso berencana untuk bekerja sama dengan Universal Music Group dan Sony Music Entertainment.

Aplikasi ini memiliki tampilan antarmuka yang langsung menampilkan artis termasuk playlist yang tersedia. Akan tetapi, sebagai pembeda dari aplikasi lain, Resso memiliki pendekatan komunitas.

Jadi, pengguna juga dapat menambah foto, video, atau GIF untuk lagu yang sedang dimainkan. Mirip dengan TikTok, aplikasi ini juga memiliki kontrol geser dan memungkinkan pengguna menambahkan komentar termasuk berlangganan kanal pengguna lain.

Pengguna juga dapat berbagi playlist di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan platform lainnya. Resso memiliki opsi gratis dengan iklan dan opsi berbayar dengan harga 119 rupee (Rp 23 ribu).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

TikTok Tembus 1,5 Miliar Unduhan

Perusahaan riset pasar Sensor Tower mengungkapkan jumlah unduhan TikTok sudah mencapai 1,5 miliar per kuartal ketiga (Q3) 2019. Aplikasi ini diklaim menempati peringkat ketiga unduhan terbanyak dari kategori non-gim pada 2019.

Dilansir GSM Arena, Selasa (19/11/2019), pencapaian tersebut cukup mengesankan. Hal ini terutama karena aplikasi video musik tersebut baru dirilis tiga tahun lalu atau tepatnya pada 2016.

Data menunjukkan pada Q3 2019 saja, TikTok memiliki jumlah unduhan gabungan 176,5 juta di Android dan iOS. Angka ini belum termasuk unduhan dari toko aplikasi pihak ketiga di Tiongkok, di mana TikTok sangat populer.

TikTok dilaporkan berhasil mencapai unduhan satu miliar pada Februari 2019, dengan pertumbuhan 500 juta dalam waktu sekira 7 bulan setelahnya.

3 dari 3 halaman

India dan Tiongkok

Pertumbuhan TikTok didorong perkembangan pengguna di India. Total unduhan di India pada 2019 mencapai 466,8 juta di Android dan iOS. 

Adapun Tiongkok merupakan kunci pertumbuhan lain dengan perkiraan 173,2 juta unduhan, sementara Amerika Serikat (AS) berada di peringkat ketiga dengan 123,8 juta unduhan.

Pembelanjaan di dalam aplikasi TikTok juga mengalami peningkatan, dengan total USD 175 juta di seluruh dunia untuk layanan App Store dan Google Play.

Pengguna Tiongkok menyumbang sekira USD 84,5 juta, atau hampir 50 persen dari total pengeluaran pengguna. AS berada di peringkat kedua dengan USD 62,4 juta, dan Inggris di peringkat ketiga dengan total belanja USD 6,9 juta.

Selama setahun terakhir, total belanja terbanyak pengguna di aplikasi TikTok terjadi pada Oktober 2019. Uang yang dikucurkan pengguna USD 18,2 juta. Pada 2019 saja, TikTok menghasilkan USD 115,3 juta, atau 65,9 persen dari total yang dihasilkan selama ini.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.