Sukses

YouTube Bakal Hapus Kanal yang Tak Hasilkan Uang?

Sebuah pernyataan di kebijakan layanan baru YouTube ditengarai memungkinkan YouTube menghapus akun atau saluran YouTube milik seseorang jika tak dianggap menguntungkan secara komersial bagi platform mereka.

Liputan6.com, Jakarta - YouTube belum lama ini mengubah kebijakan layanannya. Dalam pembaruan syarat dan ketentuan, para pembuat konten dibuat bingung dengan sebuah hal yang spesifik.

Bagian "Account Suspension & Termination" kini memuat sebuah pernyataan ambigu dan kontroversial.

"YouTube dapat menghentikan akses pengguna, atau akses akun Google pengguna, di seluruh atau sebagian layanan, jika YouTube melihat, atas kebijakannya sendiri, penyediaan layanan kepada pengguna tidak layak secara komersial," tulis salah satu kebijakan layanan YouTube tersebut.

Dengan pernyataan ini, boleh jadi YouTube bisa saja menghapus akun atau kanal YouTube milik seseorang, jika tak dianggap menguntungkan secara komersial bagi platform mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klaim Masih Sama dengan Sebelumnya

Selain itu, sulit menebak faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh YouTube untuk memutuskan apakah suatu akun atau kanal dianggap "layak secara komersial".

Sementara itu, dalam komentarnya kepada 9to5Google, seorang juru bicara menyebutkan, segalanya masih sama seperti sebelumnya.

Selanjutnya, pembaruan ketentuan ini semestinya mudah dipahami oleh seluruh pengguna. Tanggapan langsung YouTube seharusnya juga bisa memberikan kepastian.

Namun, kata-kata "menguntungkan secara finansial" dianggap sebagai pernyataan yang penuh dengan kontroversi sekaligus jadi perhatian para pembuat konten.

3 dari 3 halaman

YouTube Music

Terlepas dari pembaruan kebijakan layanan YouTube, Google baru saja merilis layanan YouTube Music di Indonesia. 

Google resmi merilis layanan YouTube Music dan YouTube Premium di Indonesia. Kedua layanan ini akan hadir pada Rabu (7/11/2019).

YouTube Music merupakan aplikasi dan web player yang telah dirancang ulang untuk mendengarkan musik. Cakupannya sangat luas, sehingga pengguna tak hanya dapat mendengarkan lagu-lagu dan official album, playlist, ataupun stasiun radio artis, tetapi juga banyak lagu lainnya yang ada di YouTube.

Google mengklaim ada lebih dari satu miliar pencinta musik di seluruh dunia yang mengakses YouTube setiap bulan untuk mendengarkan musik yang sedang populer dan menemukan musik baru. Selain itu, Google menyebut ada lebih dari dua juta artis yang mengekspresikan suara dan karya-karyanya.

Adapun YouTube Music Premium menawarkan fitur offline download dan pengalaman mendengar musik tanpa iklan dengan tarif mulai dari Rp49.000,- per bulan bagi pengguna perangkat berbasis Android dan iOS. 

Opsi berbayar ini memungkinkan pengguna untuk memutar lagu dan video di latar belakang, sehingga mereka tetap bisa mendengarkan musik sambil memakai aplikasi lain atau mengunci ponsel.

Sebagai perkenalan, Google menawarkan uji coba gratis YouTube Music Premium selama tiga bulan dan penawaran ini hanya berlaku hingga 26 November 2019. Di luar opsi berbayar, pengguna tetap dapat menikmati layanan YouTube Music tanpa berlangganan, tetapi dengan dukungan iklan.

Google juga merilis YouTube Premium ke pasar Indonesia dengan tarif berlangganan mulai dari Rp59.000 per bulan. Menariknya, tarif ini sudah termasuk langganan YouTube Music Premium dan menawarkan pengalaman bebas iklan dengan fitur pemutaran latar belakang serta offline download untuk jutaan video di YouTube.

Tersedia pula paket berlangganan khusus YouTube Music Family Plan dan YouTube Premium Family Plan dengan tarif mulai dari Rp 75.000 per bulan dengan dukungan hingga 6 akun.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.