Sukses

Apple Tunda Peluncuran Kacamata AR hingga 2023

Apple menunda peluncuran kacamata AR hingga tahun 2023 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Apple menunda peluncuran kacamata AR (Augmented Reality) hingga tahun 2023 mendatang. Artinya, rencana Apple meleset tiga tahun lebih lama dari rencana awal peluncuran pada 2020.

Selain kacamata AR, Apple juga akan meluncurkan AR headset pada tahun 2022.

Guna mendiskusikan proyek ambisius ini, Apple sebagaimana dikutip dari The Information via CNBC, Rabu (13/11/2019) disebut mengumpulkan sekitar seribu orang pegawainya di Steve Jobs Theater.

Laporan yang sama menyebutkan bahwa headset dengan kode N301 itu akan berukuran lebih ramping ketimbang Oculus Quest.

Selain kemampuan AR dan VR, headset ini juga menggunakan kamera eksternal untuk memetakan lingkungan di sekitar pengguna. Ada pula tampilan resolusi tinggi untuk menunjukkan informasi dan memadukan objek virtual di headset dengan objek di dunia nyata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tutup Daydream VR, Google Buka Akses Open Source untuk Cardboard

Google baru saja mengumumkan tidak lagi melanjutkan platform untuk virtual reality (VR) besutannya, yakni Daydream VR. Namun bukan berarti perusahaan melepas begitu saja platform itu.

Salah satu yang masih dipertahankan adalah Cardboard VR. Kini Google tidak lagi mengurus platform tersebut secara langsung, melainkan membuatnya menjadi sistem open source.

Dikutip dari The Verge, Jumat (8/11/2019), dengan cara ini, pihak ketiga dapat mengembangkan software Cardboard dengan lebih leluasa. Bahkan, bukan tidak mungkin membuatnya lebih inovatif dari yang dikembangkan Google saat ini.

Keputusan Google membuat akses open source untuk Cardboard VR memang terbilang masuk akal. Perusahaan menyebut penggunaan perangkat itu terus menurun, sehingga wajar jika akses terhadap software itu kini dibuka untuk pihak lain.

Meski dibuka secara open source, Google mengatakan masih akan berkontribusi dengan menambahkan sejumlah fitur baru pada software development kit (SDK) Cardboard. Hanya, perusahaan belum berbagi informasi mengenai fitur yang akan dihadirkan.

Untuk diketahui, Cardboard VR merupakan sebuah VR headset berbasis smartphone sederhana dari karton. Perangkat ini diperkenalkan Google untuk menjangkau pengguna lebih luas.

Namun, VR headset berbasis smartphone tak dimungkiri telah semakin canggih dan terjangkau. Karenanya, Cardboard VR pun mulai ditinggalkan.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.