Sukses

Peran Teknologi di Industri Asuransi Perjalanan

Asuransi perjalanan meminimalisir risiko waktu dan finansial yang dirugikan karena kejadian tak terduga.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika melakukan perjalanan ke luar kota maupun luar negeri, tentunya ada saja kejadian tak terduga, mulai dari keterlambatan penerbangan, kehilangan bagasi hingga pembatalan penerbangan.

Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan satu dari lima penerbangan di Indonesia mengalami delay dan terdapat 1.991 kasus pembatalan penerbangan dalam periode semester pertama tahun 2018.

Selain itu, lembaga riset Stasher menyatakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta mencatatkan angka keterlambatan penerbangan tertinggi di dunia. Soekarno-Hatta menempati ranking terakhir dalam hal ketepatan waktu, dari pelacakan penerbangan periode Juni 2018-Mei 2019.

Di sinilah pentingnya asuransi perjalanan dalam meminimalisir risiko waktu dan finansial yang dirugikan karena kejadian tak terduga.

Memasuki era digital yang serba canggih, teknologi berperan penting untuk menjadikan asuransi perjalanan lebih bermanfaat bagi semua orang.

Potensi inilah yang dimanfaatkan Cleosent Randing, founder dan CEO PasarPolis. Sebagai salah satu pionir dan pemain terbesar di kalangan startup insurance tech (insurtech), PasarPolis mempunyai misi untuk mendemokratisasikan asuransi agar dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

"PasarPolis menerapkan asuransi perjalanan dengan fitur klaim instan, notifikasi langsung kepada pemegang polis, dan proses pencairan yang hanya memakan waktu beberapa menit," kata Cleosent melalui keterangannya, Kamis (31/10/2019).

Ketika terjadi delay maupun cancellation, PasarPolis otomatis akan mengirimkan notifikasi instan melalui SMS dan WhatsApp agar pemegang polis dapat melakukan klaim.

Setelah itu, pemegang polis hanya perlu memasukkan nomor HP, nomor polis, dan rekening bank, lalu dana akan masuk ke rekening dalam 1 x 24 jam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perbedaan dengan Perusahaan Asuransi Konvensional

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Sebagai perbandingan, asuransi perjalanan di perusahaan asuransi konvensional mewajibkan pemegang polis untuk mengirimkan dokumen-dokumen, seperti fotokopi identitas diri, tiket asli penerbangan, hingga surat pernyataan resmi dari maskapai penerbangan.

Beberapa perusahaan juga hanya menerima proses klaim secara offline, yaitu mendatangi langsung kantor cabang terdekat.

“Kami menyadari bahwa efisiensi dan kepraktisan merupakan faktor utama agar pemegang polis bisa merasa terlindungi dan mendapatkan pengalaman perjalanan terbaik," ucap Cleosent.

Dengan menggunakan teknologi dalam setiap proses pencairan asuransi, ia melanjutkan, PasarPolis bisa menghadirkan asuransi yang mudah dibeli, memiliki harga terjangkau, waktu klaim yang sangat pendek, dan proses klaim yang sangat mudah.

 

3 dari 3 halaman

Berkolaborasi dengan Pegipegi

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Mengusung strategi bisnis ‘jemput bola’, PasarPolis bekerja sama dengan berbagai penyedia jasa transportasi serta Online Travel Agent (OTA) untuk mempermudah wisatawan dalam membeli asuransi perjalanan.

Baru-baru ini, PasarPolis meresmikan kolaborasi dengan Pegipegi untuk menghadirkan layanan Pegipegi Travel Protection bagi para pelanggan.

Asuransi perjalanan ini melindungi penumpang dari segala kejadian tidak terduga, yang meliputi ganti rugi keterlambatan hingga Rp 3 juta, santunan kecelakaan hingga Rp 100 juta, refund pembatalan penerbangan hingga Rp 10 juta, dan ganti rugi kehilangan penerbangan lanjutan hingga Rp 5 juta.

Cara mengaktifkan asuransi ini sangat mudah, yang mana penumpang hanya perlu mengaktifkan tombol Asuransi pada saat pembelian tiket pesawat di Pegipegi.

(Isk/Why)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini