Sukses

Bos Facebook Dicecar Kongres AS Terkait Mata Uang Digital dan Privasi

CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya memenuhi panggilan anggota Kongres AS terkait dengan mata uang digital Libra yang bakal dirilisnya.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya memenuhi panggilan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) terkait dengan mata uang digital Libra yang bakal dirilisnya.

Zuckerberg mengakui, mata uang digital Libra merupakan proyek yang berisiko. Namun demikian, Zuck meyakinkan anggota parlemen AS tentang penerapan Libra mampu menurunkan biaya pembayaran elektronik.

Selain itu, menurut Zuck, Libra juga berpotensi membuka sistem keuangan global untuk lebih banyak orang.

Mengutip laman Reuters, Kamis (24/10/2019), dalam kesempatan itu Zuckerberg juga menangkis pertanyaan agresif dari para anggota Kongres terkait dengan gangguan saat pemilu, kebebasan berbicara, ujaran kebencian, dan hoaks di platform-nya.

Salah satu perwakilan partai Demokrat Maxine Waters mempertanyakan lagkah Facebook untuk memerangi misinformasi dan hoaks jelang Pilpres AS pada November 2020.

Ia menyarankan, pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan memecah Facebook.

Sebelumnya, Waters juga meminta agar Facebook menunda peluncuran Libra yang rencananya dirilis pada 2020. Ia juga ikut menyusun undang-undang yang akan melarang perusahaan masuk ke layanan keuangan.

"Akan bermanfaat bagi semua, jika Facebook berkonsentrasi mengatasi banyak kekurangan dan kegagalan yang ada, sebelum lanjut ke Libra," kata Waters pada Zuckerberg.

Anggota dewan lainnya dari perwakilan partai Republik dan Demokrat mempertanyakan upaya Facebook memerangi eksploitasi anak di media sosial, misinformasi, serta privasi data.

Anggota lain menyebutkan, ketidakpercayaan mereka kepada Facebook yang akan memberikan layanan keuangan pada 2,4 miliar penggunanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jawaban Zuckerberg

Sementara itu, Zuckerberg mengatakan, Facebook bersikeras regulator Amerika Serikat akan memberikan persetujuan sebelum pihaknya meluncurkan Libra.

Kini, Libra telah dikembangkan oleh konsorsium Swiss termasuk di dalamnya perusahaan pendanaan dan yayasan.

Zuck mengatakan, Facebook akan meninggalkan Asosiasi Libra jika perusahaan lain berupaya meluncurkan mata uang itu, tanpa adanya persetujuan dari dewan.

Ia pun memahami, media sosial Facebook bukanlah platform ideal untuk proyek Libra. "Facebook memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, yakni membangun kepercayaan," katanya.

Zuck melanjutkan, "visi Libra adalah, membuat orang di manapun bisa mengirimkan uang dengan mudah kepada satu sama lain, semudah dan semurah mengirimkan pesan teks."

Suami Priscilla Chan ini yakin dengan komitmennya, pasalnya Facebook tidak lagi mengontrol Libra saat ini. Kontrol Libra berada di bawah asosiasi Libra yang mengambil keputusan secara pengambilan suara.

3 dari 3 halaman

Pernah Dipanggil Kongres Tahun Lalu

Ini bukan pertama kalinya CEO Facebook Mark Zuckerberg memenuhi panggilan anggota Kongres AS. Sebelumnya pada April 2018, ia datang memenuhi panggilan anggota kongres selama 10 jam.

Saat itu, Zuckerberg dicerca banyak pertanyaan terkait dengan kasus pelanggaran data pribadi pengguna Facebook yang melibatkan konsultan politik Cambridge Analytica. 

Sekadar informasi, Libra memang tengah goyah dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini seiring dengan kritik yang dialamatkan pada Libra baik dari anggota dewan AS maupun regulator di seluruh dunia.

Pasalnya, regulator di berbagai negara khawatir Libra bisa membantu pencucian uang dan meningkatkan sistem keuangan global.

Libra juga sempat goyah karena beberapa mitra keuangan termasuk Mastercard, Visa, PayPal, dan eBay telah meninggalkan proyek ini.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.