Sukses

Huawei Kembangkan Radar untuk Mobil Otonomos

Huawei akan menggunakan teknologi 5G untuk mengembangkan radar gelombang milimeter dan radar laser.

Liputan6.com, Jakarta - Implementasi teknologi 5G mencakup banyak sektor, termasuk mobil otonomos. Sebagai salah satu perusahaan yang tengah mengembangkan teknologi 5G, Huawei tengah menggarap radar untuk pengembangan mobil otonomos.

Hal itu diungkapkan oleh wakil pimpinan perusahaan, Xu Zhijun, pada sebuah konferensi. Dikatakan bahwa Huawei akan membangun "ekosistem" sensor untuk mobil.

Meski tidak membeberkan detail rencana perusahaan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (24/10/2019), Xu menyebut perusahaan akan menggunakan teknologi 5G untuk mengembangkan radar gelombang milimeter dan radar laser.

Untuk diketahui, pabrikan mobil dan perusahaan teknologi global dalam beberapa tahun belakangan ini telah menghabiskan miliaran dolar untuk proyek kendaraan otonomos.

Namun, perlu waktu bertahun-tahun hingga industri ini mencapai "Level 4", yakni fase di mana suatu mobil seutuhnya beroperasi secara otonomos.

Artinya, pada fase ini mobil dapat menangani semua aspek mengemudi di sebagian besar situasi dan kondisi tanpa intervensi manusia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Huawei P40 Hadir dengan 2 Sistem Operasi

Bocoran bodi Huawei Mate 30 Pro. (Doc: Gizchina)

Lebih lanjut, Huawei dikabarkan tengah menyusun rencana baru untuk smartphone besutannya, setelah sebelumnya Mate 30 dan Mate 30 Pro dipastikan hadir tanpa dukungan aplikasi bawaan Google.

Dikutip dari Phone Arena, Senin (21/10/2019), strategi yang disiapkan adalah menghadirkan dua sistem operasi, Android dan Harmony OS, di lini P40. Informasi ini diketahui dari salah seorang pembocor informasi teknologi dengan akun @RODENT950.

Dia mengatakan rencana ini akan diadopsi saat Huawei P40 meluncur pada kuartal pertama tahun depan. Terlebih, jika larangan berbisnis dengan Amerika Serikat tidak dicabut, opsi ini akan benar-benar diambil perusahaan.

Dengan dua sistem operasi di dalamnya, Huawei P40 dipastikan masih menjalankan Android 10, tapi tidak dengan layanan Google, seperti yang ada di Mate 30 Pro. Sementara dukungan aplikasi diserahkan pada Harmony OS.

Lewat cara ini pula, Huawei disebut dapat mendorong penggunaan Harmony OS di luar Tiongkok, tanpa perlu memaksanya.

 

3 dari 3 halaman

Huawei Mate 30 Meluncur Tanpa Google Play Store

Huawei Mate 30 Series. Liputan6.com/Ilyas Praditya

Huawei telah mengumumkan seri flagship terbaru, Mate 30, di Jerman, Kamis (19/9/2019). Smartphone ini hadir dengan kemampuan yang menarik termasuk empat kamera belakang, tapi tanpa dukungan penuh dari Android.

Dilansir Cnet, Jumat (20/9/2019), Huawei Mate 30 berbasis pada Android open source, yang artinya tetap berfungsi seperti perangkat Android.

Namun smartphone tersebut tidak memiliki berbagai layanan atau aplikasi Google, termasuk Maps, Chrome, dan yang paling penting Play Store.

Absennya layanan dan aplikasi Google tersebut disebabkan Huawei masih berada dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat perusahaan tidak bisa berbisnis dan menggunakan layanan perusahaan-perusahaan AS, termasuk Google.

The Verge melaporkan, ketidakhadiran layanan Google pada seri Mate 30 disampaikan langsung oleh CEO divisi produk konsumen Huawei, Richard Yu, saat mengumumkan seri Mate 30.

"Kami tidak bisa menggunakan inti Google Mobile Service (GMS), tapi bisa menggunakan Huawei Mobile Services (HMS). Hal ini karena larangan AS, yang membuat ponsel-ponsel tersebut tidak dapat menggunakan GMS. Sehingga membuat kami menggunakan HMS yang menjalankan App Gallery Huawei pada seri ponsel Mate 30," jelas Yu.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini