Sukses

Innovation Hub Ala Silicon Valley Siap Hadir di Papua

Menurut CEO Kitong Bisa Billy Mambrasar, Papua akan memiliki Silicon Valley yang tersebar di tujuh kota.

Liputan6.com, Jakarta - Silicon Valley tak dimungkiri merupakan salah satu pusat inovasi dunia yang menarik perhatian dunia, sehingga tak sedikit yang tertarik mengadopsinya, termasuk Indonesia. Terbaru, pusat inovasi serupa Silicon Valley akan dibuka di Papua.

Informasi ini diungkap oleh CEO Kitong Bisa, Billy Mambrasar. Rencana untuk membuat sebuah innovation hub di Papua ini dilakukan setelah sejumlah pemuda Papua yang terkumpul dalam gerakan Papua Muda Inspiratif melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

"Kami bilang mau membuat sebuah innovation hub untuk anak-anak muda dapat berkumpul dan membangun. Langsung bapaknya (Presiden) tertarik dan bilang let's make Silicon Valley of Indonesia, di Indonesia Timur," tuturnya saat ditemui di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta.

Lebih lanjut Billy mengatakan, pihaknya saat ini sudah mulai bekerja untuk mempersiapkan pembangunan innovation hub ini. Rencananya, innovation hub ini akan hadir di tujuh kota di Papua, tapi sebagai langkah awal akan dibuka di dua kota terlebih dulu.

"Sebagai step pertama, kami akan bikin di Jayapura dan Sorong, karena itu pusat perekonomian dan bisnis," tutur lulusan University of Oxford tersebut.

Menurut Billy, peletakan batu pertama akan dilakukan pada 26 Oktober 2019 oleh Presiden Jokowi di Jayapura. Tanggal itu dipilih karena Presiden Jokowi sekaligus melakukan peresmian jembatan dan infrastruktur di ibu kota Papua tersebut.

*** Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Innovation Hub

Adapun innovation hub ini akan diberi nama Papuan Youth Innovation and Creativity Hub. Penggunaan bahasa Inggris, menurut Billy, dilakukan sebab pusat inovasi ini ingin membuka perspektif yang lebih luas dengan harapan dapat membawa Indonesia ke tingkat global.

"Untuk konsepnya sendiri, mirip dengan Malaysian Global Innovation & Creativity Centre (MaGIC) di Malaysia. Jadi, anak-anak muda berkumpul membuat inovasi untuk menyelesaikan beragam masalah," ujarnya melanjutkan.

Billy menuturkan, mereka yang bergabung akan diinkubasi dan diberi pelatihan oleh mentor-mentor berpengalaman. Pembangunan innovation hub ini dijadwalkan akan selesai dalam waktu satu tahun. 

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.