Sukses

Facebook Hentikan Akses Ribuan Aplikasi Gara-Gara Masalah Privasi

Facebook menghentikan akses ribuan aplikasi ke platfomnya karena masalah privasi.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook telah menangguhkan alias menghentikan akses ribuan aplikasi ke platfomnya karena masalah privasi. Demikian menurut unggahan blog Facebook.

Penghapusan aplikasi ini merupakan bagian dari investigasi internal yang berjalan. Investigasi yang dimaksud terkait dengan bagaimana pengembang menggunakan data pengguna Facebook.

Investigasi internal terkait privasi terus dilakukan setelah kasus penyalahgunaan data yang melibatkan Cambridge Analytica, Maret 2018.

Facebook dalam unggahan blog menyebutkan, pengembang aplikasi masih jadi bagian penting dalam ekosistem Facebook.

"Mereka (pengembang aplikasi) membantu dunia kami lebih sosial dan saling berhubungan. Namun, pengguna perlu tahu, kami melindungi privasi mereka," tulis Facebook dalam unggahan, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Sabtu (21/9/2019).

Disebutkan Facebook, puluhan ribu aplikasi yang dihapus Facebook berasal dari 400 pengembang. Jutaan aplikasi lain di media sosial terbesar itu tengah diselidiki.

Tinjauan ini berlangsung dan berasal dari ratusan kontributor, termasuk pengacara, investigator internal, ilmuwan data, engineer, ahli kebijakan, dan tim di Facebook.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hapus Aplikasi MyPersonality

Dalam unggahan disebutkan pula, Facebook menghapus aplikasi bernama myPersonality karena aplikasi tersebut menolak mematuhi audit Facebook.

Aplikasi ini juga membagikan data-data pengguna Facebook kepada peneliti dan perusaahaan-perusahaan dengan keamanan minim.

Facebook juga mengambil langkah hukum melawan perusahaan analisa data bernama Rankwave.

Perusahaan lain yang juga digugat Facebook adalah LionMobi dan JediMobi. Kedua perusahaan ini memakai aplikasi untuk menyebarkan malware ke smartphone pengguna untuk mendapatkan keuntungan.

Facebook juga menuntut dua orang Ukraina yang memakai aplikasi kuis untuk menambang data pengguna Facebook.

3 dari 3 halaman

Belum Selesai

Perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini menyebut, "upaya investigasi yang dilakukan masih jauh dari kata selesai".

Facebook juga memperbanyak tim yang bertugas melakukan investigasi pelanggaran data ini.

Tak lupa, Facebook juga membatasi penggunaan API pengembang mereka untuk terhubung dengan Facebook. Sejumlah kebijakan juga dikembangkan oleh Facebook terkait hal ini.

"Setiap bulannya, kami memasukkan apa yang kami pelajari, memeriksa cara yang dapat dibangun pengembang dalam menggunakan platform kami," kata Facebook.

Facebook juga meningkatkan cara perusahaan menyelidiki dan menegakkan aturan terhadap potensi pelanggaran kebijakan yang ditemukan.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.