Sukses

Buntut Akun CEO Dibajak, Twitter Nonaktifkan Pengiriman Tweet via SMS

Setelah diretasnya akun Twitter milik CEO Jack Dorsey, Twitter menonaktifkan sementara pengiriman tweet via SMS.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah akun Twitter milik CEO Jack Dorsey diretas, Twitter menonaktifkan sementara pengiriman tweet via SMS.

Hal ini dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari setelah fitur pengiriman tweet via SMS itu disalahgunakan oleh hacker di akun Jack Dorsey.

Hacker diketahui mencuitkan ujaran rasis, ancaman bom, dan unggahan kasar lainnya lewat akun orang nomor satu Twitter itu.

Mengutip The Verge, Kamis (5/9/2019), kemampuan untuk mengunggah cuitan lewat SMS sangatlah penting bagi layanan Twitter beberapa waktu lalu.

Namun, sejak ada aplikasi-aplikasi untuk mengetwit dari smartphone, fitur unggah cuitan lewat SMS jadi fitur yang mungkin tak banyak orang pergunakan saat ini.

Meski demikian, fitur tweet dari SMS ini masih ada sampai sekarang. Fitur itu memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan ke nomor tertentu, misalnya 40404. Begitu pesan terkirim, pesan pun akan diunggah jadi cuitan di linimasa Twitter.

Sayangnya, fitur ini bisa jadi masalah ketika smartphone milik pengguna hilang atau dicuri. Hacker banyak menggunakan cara ini untuk melanggar akun Twitter milik korban, karena seringkali operator telepon tak benar-benar menjaga keamanan fitur ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terjadi Pada Akun CEO Twitter

Hal inilah yang terjadi pada bos Twitter Jack Dorsey minggu lalu. Oleh karenanya, ketika kelompok peretas memiliki akses ke nomor telepon Dorsey, mereka bisa menggunakan pengiriman SMS untuk mencuit tweet dengan akun Dorsey. Hal ini dilakukan tanpa membobol akun yang bersangkutan.

Pihak Twitter sendiri menyebut, mereka membuat perubahan guna melindungi akun penggunanya.

Atas bobolnya akun sang bos, Twitter juga menyalahkan operator telepon. Operator pun diminta untuk menangani kerentanan di sistemnya yang menyebabkan penyalahgunaan seperti ini.

3 dari 3 halaman

Strategi Keamanan Baru

Twitter juga mengatakan, operator yang bersangkutan perlu meningkatkan sistem autentikasi dua faktor, yang juga bergantung pada penggunaan SMS dan dapat pula dimanfaatkan oleh hacker dengan cara serupa.

Perlu diketahui, fitur tweet lewat SMS ini masih ada di sejumlah negara. Twitter pun menyebut, akan segera mengaktifkan kembali fitur ini “di sejumlah pasar yang bergantung pada SMS untuk komunikasi.”

Twitter juga menyebut, pihaknya akan mengembangkan strategi jangka panjang terkait fitur ini, namun tak disebutkan strategi apa yang dilakukan.  

(Tin/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.