Sukses

Asteroid Sebesar Gedung Empire State Bakal Dekati Bumi Jumat Ini?

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga antariksa Amerika Serikat NASA kini tengah melacak sejumlah asteroid yang berpotensi membawa dampak bahaya pada Bumi.

Menurut lembaga Center for Near Earth Object Studies (CNEOS), sebagaimana dikutip dari IB Times, Rabu (4/9/2019), asteroid terbaru yang diprediksi mendekati Bumi berukuran gedung Empire State.

Meski bukan tertinggi di dunia, gedung ini memiliki tinggi 1.454 kaki atau lebih dari 318 meter.

CNEOS meyebut, asteroid ini diidentifikasi sebagai 2019 GT3. Berdasarkan pangkalan data asteroid NASA, 2019 GT3 merupakan salah satu dari sejumlah asteroid terbesar yang akan mendekati Bumi pada bulan ini.

CNEOS mengatakan, kini asteroid 2019 GT3 melaju dengan kecepatan 30.500 mil per jam. Asteroid ini diperkirakan punya diameter 1.241 kaki dan membuatnya lebih tinggi ketimbang menara Eiffel di Paris, Prancis.

Melihat dari besarnya 2019 GT3, asteroid ini bisa membuat kawah seluas tiga mil, jika bertabrakan dengan Bumi. Artinya, asteroid ini cukup kuat untuk menghancurkan sebuah kota selama tabrakan berlangsung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lintasi Bumi 6 September Mendatang

CNEOS memprediksi 2019 GT3 akan terbang melintasi Bumi pada 6 September mendatang sekitar pukul 12.21 siang waktu Eropa.

Selama ada di dekat Bumi, asteroid berukuran besar ini akan berjarak 4,6 juta mil dari Bumi.

Sekadar informasi, 2019 GT3 pertama kali diobservasi pada 3 April. Berdasarkan pangkalan data, asteroid ini pernah mendekati orbit Mars dan Jupiter.

Asteroid ini diprediksi akan kembali mendekati Bumi pada 20 Juni 2030 mendatang. Sebelum waktu tersebut tiba, 2019 GT3 bakal berjarak setidaknya 8,9 juta mil dari Bumi.

3 dari 3 halaman

Berpotensi Bahaya Bagi Bumi

CNEOS mengategorikan 2019 GT3 sebagai asteroid Apollo. Seperti asteroid lain yang tergolong sebagai Apollo, 2019 GT3 memiliki lebar orbit antara Bumi dan Matahari. Saat bergerak, asteroid tersebut secara teratur melintasi jalur Bumi karena mengorbit bintang raksasa.

Karena persilangan 2019 GT3 dengan orbit Bumi, CNEOS mengklasifikasikan asteroid ini sebagai benda yang berpotensi bahaya terhadap Bumi.

"Asteroid yang berpotensi membawa bahaya pada Bumi kini didefinisikan berdasarkan parameter bahwa asteroid tersebut bisa mengancam karena jaraknya yang dekat dengan Bumi," kata CMEOS dalam pernyataannya.

Agensi juga menyebut, semua asteroid dengan interseksi minimal di jarak 0,5 astronimical unit atau kurang dari itu, dianggap berbahaya bagi Bumi.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini