Sukses

YouTube Hapus Video Perkelahian Robot dengan Alasan 'Kekerasan pada Hewan'

YouTube menghapus ratusan video yang menampilkan robot-robot berkelahi satu sama lain dengan alasan "kekerasan pada hewan"

Liputan6.com, Jakarta - YouTube menghapus ratusan video yang menampilkan robot-robot sedang berkelahi satu sama lain. Alasannya, menurut YouTube, video itu telah melanggar pedoman YouTube terkait kekerasan pada hewan.

Kreator konten YouTube dan peminat robotika, Anthony Murney, merupakan salah seorang yang menyoroti isu ini. Dia menilai, algoritma YouTube keliru dalam mendeteksi video perkelahian robot ini sebagai kekerasan pada hewan.

"Ada algoritma baru yang mencoba untuk menghapus video-video perkelahian robot," kata Murney dalam sebuah videonya, dikutip dari Independent, Kamis (22/8/2019).

"Ini memalukan ... [kami ingin] mendapatkan perhatian YouTube supaya mereka menghentikan tindakan ini karena ini konyol," tutur Murney.

Selain Murney, beberapa kanal YouTube lainnya yang didedikasikan untuk perkelahian robot mengunggah video serupa yang menyoroti masalah ini sebagai bagian dari upaya untuk membuat YouTube memulihkan konten-konten yang telah dihapus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kanal-kanal terkait

"Sesuatu yang aneh sedang terjadi dengan YouTube. YouTube sudah mulai menghapus video-video perkelahian robot," kata kanal YouTube robot World of Woodrow.

Pada dasarnya, menurut World of Woodrow, "Ada yang tidak beres dengan algoritma YouTube yang berpikir secara aneh bahwa perkelahian robot menunjukkan kekerasan terhadap binatang atau semacamnya."

Adapun kanal-kanal yang video perkelahian robotnya dihapus oleh YouTube menerima pemberitahuan yang menyebut video itu melanggar pedoman komunitasnya.

Setiap pemberitahuan mengutip bagian yang sama dari pedoman ini, yang menyatakan, "Konten yang menampilkan kekerasan pada hewan yang disengaja atau memaksa hewan untuk bertarung tidak diizinkan di YouTube."

(Why/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini