Sukses

Keamanan WhatsApp Terancam Ditembus Badan Intelijen Negara

Sistem keamanan enkripsi end to end milik WhatsApp terancam oleh biro mata-mata Five Eyes.

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp memiliki teknologi keamanan untuk melindungi data penggunanya, seperti teknologi enkripsi end to end yang memungkinkan pengguna menyembunyikan pesannya. Hanya bisa diakses oleh pengirim dan penerima pesan.

Namun, sistem keamanan enkripsi end to end milik WhatsApp terancam oleh biro mata-mata Five Eyes.

Intelijen Five Eyes merupakan gabungan mata-mata dari lima negara, yaitu Inggris, Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

Dilansir Guardian, Jumat (2/8/2019), mereka baru saja melakukan pertemuan di London, tepat dua hari lalu, untuk membahas upaya memerangi terorisme dan pelecehan pada anak.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, itu meminta agar WhatsApp bisa memberikan akses khusus backdoor dan komunikasi tersandi lainnya kepada mereka.

Para menteri Inggris menyampaikan bahwa mereka menyayangkan adanya keamanan pesan pribadi di aplikasi milik Facebook ini, karena hal tersebut dapat digunakan oleh tiga komplotan teror di London Bridge.

"Kami perlu memastikan bahwa penegak hukum dan badan keamanan bisa memperoleh akses yang sah dan khusus ke informasi yang dibutuhkan," kata Patel dalam sebuah pernyataan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

WhatsApp Menolak

Beberapa tahun lalu, agen Inggris, GCHQ menyarankan agar perusahaan-perusahaan Silicon Valley dapat mengembangkan teknologi yang secara diam-diam, bisa memasukkan petugas kepolisian atau agen intelijen ke dalam percakapan atau suatu obrolan kelompok.

Namun, WhatsApp menolak saran tersebut karena Khawatir pemerintah lain meminta hal yang sama kepada perusahaan.

Sebagai informasi, perkumpulan Five Eyes pertama kali dilakukan pada 2013 dan merupakan acara tahunan. Jaringan keamanan ini menjadi sesuatu yang begitu penting bagi Inggris, terlebih saat Inggris berencana untuk meninggalkan Uni Eropa.

(Linda Fahira Putri/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.