Sukses

Ups, Google Akui Karyawan Dengar Rekaman Audio Pengguna

Google mengklaim, hal tersebut sengaja dilakukan untuk membantu perusahaan meningkatkan teknologi pengenalan suara mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Google mengakui, karyawan mereka mendengarkan rekaman audio milik pengguna speaker pintar Google Home.

Menurut Google, karyawan yang mendengarkan rekaman audio pengguna adalah ahli bahasa yang mencoba menganalisis suara yang direkam pengguna.

Google mengklaim, hal tersebut sengaja dilakukan untuk membantu perusahaan meningkatkan teknologi pengenalan suara mereka.

Mengutip laman The Independent, Minggu (14/7/2019), hasil analisis suara itu kemudian dipakai untuk mengembangkan sistem kecerdasan buatan milik Google yang dipakai di speaker pintar Google Home dan smartphone Android.

Hasilnya, menurut Google, asisten pintar mereka memahami dan merespons perintah suara yang diberikan, menjawab pertanyaan tentang berita dan cuaca dengan baik, serta mengontrol perangkat lainnya di rumah yang terhubung dengan internet.

Dalam pernyataannya, Googlemengatakan, sebagian kecil rekaman suara yang bersifat anonim ditranskrip oleh ahli. Hal ini terungkap lewat investigasi, setelah beberapa data suara berbahasa Belanda bocor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hanya Tinjau 0,2 Persen Rekaman Suara

"Kami bermitra dengan ahli bahasa di seluruh dunia untuk meningkatkan teknologi pengenalan suara, dengan mentranskrip sebagian kecil query. Ini adalah upaya yang penting untuk mengembangkan teknologi yang menjadi kekuatan produk-produk seperti Google Assistant," kata Google dalam pernyataannya.

Google juga menyebut, para ahli bahasa hanya meninjau sekitar 0,2 persen dari culikan rekaman suara di Google Home. Google memastikan, cuplikan rekaman suara ini tidak dikaitkan dengan akun pengguna sebagai bagian dari proses peninjauan.

"Kami telah mempelajari bahwa hanya satu dari peninjau bahasa yang melanggar kebijakan keamanan data perusahaan, dengan cara membocorkan rekaman data berbahasa Belanda yang (seharusnya) bersifat rahasia," ujar Google.

Selanjutnya,tim keamanan dan privasi Google tengah menginvestigasi masalah tersebut dan bakal mengambil langkah tegas.

"Kami menyelenggarakan tinjauan penuh terkait keamanan bidang ini guna memastikan, penyalahgunaan seperti ini tidak terjadi kembali," tutur Google.

3 dari 3 halaman

Amazon Juga Lakukan Hal Serupa

Masih di tahun 2019, sebuah laporan dari Bloomberg mengungkapkan bahwa raksasa teknologi lainnya, yakni Amazon, juga mendengarkan sebagian data rekaman milik konsumen yang tengah berinteraksi dengan Alexa.

Alexa merupakan asisten pintar berbasis suara milik Amazon.

Amazon mengkonfirmasi proses ini dan menyebut, mereka hanya meninjau sebagian kecil dari jumlah rekaman suara yang ada. Tujuannya sama dengan Google, yakni mengembangkan dan melatih respon AI yang ada di sistem pengenalan suara.

Amazon menyebut, pengguna juga bisa meninjau dan menghapus rekaman suara yang terhubung dengan akun mereka, lewat aplikasi Alexa.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini