Sukses

Ilmuwan Berhasil Musnahkan HIV dengan Teknologi CRISPR

Para ilmuwan menggunakan kombinasi teknologi gene-editing CRISPR dan perawatan terapeutik LASER ART untuk membasmi HIV.

Liputan6.com, Jakarta - Human Immunodeficiency Virus alias HIV hingga saat ini masih menjadi virus yang sulit dimusnahkan.

Namun, belakangan ilmuwan dikabarkan telah menemukan teknologi pembasmi HIV. Mengutip laman CNBC, Jumat (5/7/2019), ilmuwan telah berhasil melakukan percobaan pemusnahan HIV di tubuh tikus hidup pertama kalinya.

Para ilmuwan dari Temple University dan University of Nebraska Medical Center menggunakan kombinasi teknologi gene-editing CRISPR dan perawatan terapeutik LASER ART untuk eksperimen ini.

Studi mereka dipublikasi di jurnal Nature Communication 10, Artikel nomor 2753.

"Kami pikir, studi ini adalah gebrakan besar karena selama 40 tahun, HIV tidak memiliki obat penyembuhan," ungkap Dr. Kamel Khalili, ketua departemen neurosains dan direktur Center of Neurovirology and the Comprehensive NeuroAIDS Center dari Temple University.

Selama ini, pasien HIV selalu direhabilitasi dengan terapi antiretroviral (ART) yang berfungsi mencegah duplikasi virus di dalam tubuh manusia. Namun jika terapi ART tidak diberikan, virus itu akan bertambah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kombinasi CRISPR dan LASER ART

Sebagai informasi, CRISPR-Cas9 adalah alat gene-editing yang telah dimodifikasi dengan teknologi tertentu untuk membantu peneliti mengobati bahkan menyembuhkan secara total penyakit gen.

Alat ini bisa digunakan ilmuwan untuk mengubah DNA manusia, seperti menghapus dan mengubah material genetik tertentu.

Sedangkan LASER ART adalah bentuk "super" terapi ART yang bisa menahan virus agar tidak bertambah dalam waktu yang lebih lama. ART ini disimpan dalam bentuk nanocrystals.

Para ilmuwan akan membenamkan LASER ART terlebih dahulu, kemudian menggunakan CRISPR untuk membunuh virus yang 'dibekukan' ART.

Meski masih banyak yang harus diperbaiki, namun para ilmuwan yakin teknologi ini akan sangat berguna bagi manusia di masa depan.

(Tik/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.