Sukses

Huawei Konfirmasi Garap Sistem Operasi Pesaing Android

Kepastian Huawei menggarap sistem operasi yang akan menggantikan Android diungkap oleh VP Huawei Technologies, Andrew Williamson.

Liputan6.com, Jakarta Huawei akhirnya mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang mengerjakan sistem operasi baru untuk menggantikan Android. Langkah ini diambil usai pemerintah Amerika Serikat memasukkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan.

Kepastian Huawei menggarap sistem operasi yang akan menggantikan Android diungkap oleh VP Huawei Technologies, Andrew Williamson, dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

Dikutip dari Softpedia, Senin (17/6/2019), Williamson mengatakan Huawei saat ini sedang melakukan uji coba sistem operasi pengganti Android tersebut.

Menurutnya, sistem operasi ini dikembangkan pihak internal Huawei untuk memastikan produknya tetap berjalan. "Huawei sedang dalam proses untuk meluncurkan pengganti (Android)," tutur Williamson dalam wawancara tersebut.

Kendati demikian, dia menyebut Huawei sebenarnya tidak menginginkan hal ini, sebab pihaknya masih senang menjadi bagian dari keluarga Android.

Sayang, dia tidak mengungkap informasi detil terkait sistem operasi tersebut. Namun, sejumlah pihak memprediksi Huawei akan memperkenalkan sistem operasi ini pada akhir 2019 dan memulai debut internasional pada tahun depan.

Dari rumor yang berkembang, sistem operasi ini menggunakan nama Hongmeng dan disebut Ark OS untuk pasar internasional. Reuters menyebut Huawei sudah bergerak cepat dengan mendaftarkan paten nama di sejumlah negara.

Nantinya, sistem operasi Huawei ini masih akan mendukung aplikasi Android, tapi memiliki toko aplikasi khusus. Karenanya, Huawei dilaporkan sedang mengajak para developer untuk membawa aplikasi mereka ke toko aplikasi ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Huawei Jajal OS Rusia untuk Pengganti Android

Sebelumnya, seperti diilansir Phone Arena, Huawei juga tidak bergantung hanya pada OS buatannya sendiri. Menurut laporan media Rusia, The Bell, Huawei sedang mencoba Aurora, OS yang dibangun pada platform open source Sailfish.

Dua orang sumber mengatakan, Deputy Chairman Huawei, Guo Ping, telah berbicara dengan Menteri Pengembangan Digital dan Komunikasi Rusia, Konstantin Noskov, tentang penggunaan Aurora.

Aurora dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang dimiliki penyedia jaringan nirkabel Rusia, Rostelecom, dan pengusaha Rusia bernama Grigory Berezkin.

Sumber lainnya mengatakan, Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah membahas perihal penggunaan OS tersebut. Selain itu juga disebutkan, Tiongkok sudah mulai menguji perangkat berbasis OS Aurora tersebut.

3 dari 3 halaman

Huawei Siapkan 1 Juta Smartphone dengan OS HongMeng

Huawei dilaporkan sedang menyiapkan smartphone baru berbasis OS besutannya, HongMeng. Berdasarkan informasi dari sejumlah sumber, Huawei akan mengapalkan sekira satu juta unit smartphone dengan OS tersebut.

Dilansir GSM Arena, menurut perusahaan riset Rosenblatt Securities, smartphone terbaru itu sedang disiapkan untuk proses pengujian. Namun, tidak disebutkan apakah perangkat tersebut akan dipasarkan kepada konsumen atau produk untuk pengembangan.

Selain itu, OS buatan Huawei juga disebutkan kompatibel dengan semua aplikasi Android. Huawei pun melengkapinya dengan sejumlah fungsi keamanan untuk melindungi data pribadi.

Seperti diketahui, pemblokiran yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei membuat perusahaan harus mencari jalan keluar agar bisnisnya tetap berjalan. Kebijakan AS itu membuat sejumlah perusahaan teknologi negara tersebut memutus kerja sama dengan Huawei.

AS saat ini masih menunda pemberlakuan kebijakannya itu sejak 20 Mei 2019, dan akan berakhir setelah 90 hari. Tak mau menunggu sampai masa tenggang tersebut berakhir, Huawei telah melakukan serangkaian bersiapan lain, termasuk mengajak para developer Android membuat aplikasi untuk OS HongMeng.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.