Sukses

Ups, Karyawan Snapchat Kedapatan Mata-Matai Pengguna

Tool milik Snapchat tersebut dikabarkan telah disalahgunakan oleh para karyawan Snapchat untuk memata-matai pengguna

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa departemen di perusahaan media sosial Snapchat dikabarkan membuat tool untuk mengakses data milik pengguna.

Parahnya, tool tersebut dikabarkan telah disalahgunakan oleh para karyawan Snapchat untuk memata-matai pengguna. Demikian menurut informasi dari Motherboard.

Mengutip laman Vice, Minggu (26/5/2019), dua mantan karyawan Snapchat mengatakan, sejumlah karyawan telah menyalahgunakan akses mereka untuk mengintai data pengguna sejak beberapa tahun lalu.

Motherboard dalam laporannya menyebut, tool internal ini memungkinkan karyawan Snapchat untuk mengakses data pengguna.

Sejumlah data yang diakses antara lain meliputi lokasi, nomor telepon, alamat email, hingga Snap alias video yang disimpan oleh pengguna.

Meskipun Snapchat telah memperkenalkan akses kontrol yang ketat terhadap data pengguna dan menangani penyalahgunaan serta privasi pengguna dengan serius, masalah ini mungkin tak dapat dilupakan begitu saja oleh pengguna.

Apalagi, karyawan telah mengakses sejumlah data yang sifatnya sensitif.

Menurut laporan, tool yang dapat mengakses data pengguna bernama SnapLion. Tool ini aslinya dipakai untuk mengumpulkan informasi milik pengguna, demi memenuhi permintaan dari penegak hukum.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tentang Tool SnapLion

Seharusnya, akses terhadap tool SnapLion hanya dimiliki oleh Tim Spam dan Penyalahgunaan.

Pasalnya, tool tersebut sebenarnya dipakai untuk memerangi bullying atau pelecehan di Snapchat oleh pengguna lain.

Namun menurut dua mantan karyawan ini, telah terjadi insiden penyalahgunaan tool tersebut.

Akhir-akhir ini, tool tersebut juga dikabarkan telah dipakai untuk mengatur ulang kata sandi pengguna setelah diretas hingga tindakan administratif lainnya.

Snapchat juga mencatat dan memantau akses ke data pengguna lewat tool tersebut.

Pengguna mungkin tidak mengetahui jenis data apa saja yang disimpan oleh Snapchat.

Selain itu pada 2014, Federal Trade Commission juga telah memberi sanksi denda kepada Snapchat karena perusahaan tak mengungkap, mereka telah menyimpan, mengumpulkan, dan mentransmisikan data lokasi.

3 dari 3 halaman

Tool Umum dalam Perusahaan Teknologi

Tool seperti SnapLion kabarnya merupakan hal yang wajar di perusahaan teknologi. Hal ini karena perusahaan membutuhkan akses ke data pengguna, untuk sejumlah tujuan yang sah dan terlegitimasi.

Meskipun Snapchat menyebut sejumlah tool yang dimiliki perusahaan dipakai untuk membantu laporan pengguna, mematuhi aturan pemerintah, dan menegakkan ketentuan dan kebijakan jaringan, ada karyawan yang telah memakai akses data tersebut untuk alasan yang tidak sah, yakni memata-matai pengguna.

Salah satu mantan karyawan menyebut, penyalahgunaan terjadi beberapa kali. Sumber tersebut menyebut, ada banyak korban yang jadi korban penyalahgunaan ini.

Email Snapchat kepada karyawan yang diperoleh Motherboard juga mendiskusikan mengenai ancaman orang dalam dan akses terhadap data. Snapchat menyebut hal tersebut perlu diberantas.

Sayangnya, Motherboard tidak bisa memverifikasi, kapan penyalahgunaan data tersebut terjadi.

Juru bicara Snapchat mengatakan, "melindungi privasi adalah hal terpenting di Snapchat. Kami menyimpan sangat sedikit data pengguna dan kami memiliki kebijakan serta kontrol yang kuat unuk membatasi akses internal ke data yang kami miliki."

Dia menyebut, akses tanpa izin dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran terhadap standar perilaku bisnis perusahaan dan jika terdeteksi, bisa mengakibatkan pemutusan hubungan kerja.

(Tin/Jek)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.