Sukses

League of Legends Siap Menyambangi Perangkat Mobile

Menurut informasi, gim League of Legends bakal hadir di perangkat mobile.

Liputan6.com, Jakarta - Riot Games bersama Tencent dilaporkan tengah berencana untuk menghadirkan gim League of Legends (LoL) yang ditujukan untuk perangkat mobile. Informasi ini diketahui dari laporan Reuters beberapa waktu lalu.

Dalam laporan itu disebut, Tencent dan Riot telah bersama-sama mengembangkan League of Legends versi mobile selama beberapa tahun terakhir. Menurut rencana, gim ini akan dirilis pada 2019.

Dikutip dari Reuters, Jumat (24/5/2019), kehadiran gim League of Legends versi mobile ini kemungkinan disebut untuk menjaring pasar gamer Asia. Seperti diketahui, League of Legends lebih populer di pasar Barat.

Di samping itu, Asia memiliki pasar gaming mobile yang cukup besar, sehingga kedua perusahaan diprediksi mulai tertarik untuk menghadirkan LoL versi mobile.

Perlu diketahui, League of Legends merupakan gim yang populer di PC. Awalnya, Tencent sempat berencana membawa gim ini ke perangkat mobile, tapi tidak didukung oleh Riot Games.

Tencent lantas mengembangkan gim lain yang diberi nama Honour of Kings atau Arena of Valor untuk pasar internasional. Sayang, gim ini ternyata tidak mendapat respon positif di sejumlah pasar, terutama gamer di Barat.

Karenanya, ada kemungkinan kehadiran LoL versi mobile ini dimaksudkan untuk menjaring pasar lebih luas. Terlebih, nama League of Legends sudah lebih dikenal dan berusia cukup lama, yakni 10 tahun.

Tidak hanya gim mobile, dengan kemampuan Tencent dan Riot Games, keduanya bukan tidak mungkin turut menghadirkan kompetisi kelas dunia.

Apalagi, keduanya sudah membentuk joint venture bernama Tengjing Sports untuk menyelanggarakan esports bertema League of Legends.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ditolak di Tiongkok, Tencent Gantikan PUBG dengan Gim Alternatif

Di samping itu, pemerintah Tiongkok pada bulan lalu, baru saja mengeluarkan peraturan mengenai peredaran gim online yang berpengaruh besar terhadap pemainnya.

Oleh karena itu, Tencent selaku perusahaan pengembang gim, berupaya untuk menggantikan gim populer PUBG dengan gim online yang sesuai dengan peraturan pemerintah, sebagai gim alternatif untuk para pecintanya.

Gim ini, seperti dilansir Tech Crunch pada Jumat (10/5/2019), diyakini akan menghasilkan pendapatan yang cukup signifikan.

Gim dengan judul "Game for Peace" ini, diperkenalkan melalui media sosial Weibo bersamaan dengan dihapusnya PUBG dari Tiongkok.

Sebagai ganti PUBG, Game for Peace adalah gim yang dibuat sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah Tiongkok.

Peraturan yang dibuat oleh Administrasi Negara Pers dan Publikasi negara Tiongkok mengeluarkan serangkaian peraturan gim seperti larangan mengeluarkan darah, mayat, referensi ke kerjaan, dan perjudian.

Selain itu, gim ini hanya akan berfokus pada pasukan angkatan udara Tiongkok.

3 dari 3 halaman

Dikembangkan Oleh Krafton

Gim ini dikembangkan oleh Krafton, yang sebelumnya dikenal sebagai BlueHole, pengembang gim PUBG.

Meski berbeda nama, Game for Peace sebetulnya bisa dibilang 'kloningan' dari PUBG, yang para pemainnya hanya perlu berpindah gim karena skill yang digunakan sama persis dengan gim sebelumnya.

Pada akhir tahun lalu, Krafton mengatakan bahwa sudah 200 juta pemain terdaftar dalam gim baru ini, dengan rata-rata 30 juta pemain setiap harinya.

Menurut perusahaan analisis aplikasi Sensor Tower, PUBG meraup keuntungan lebih dari USD 65 juta dari pemainnya, yang pada bulan Maret jumlahnya naik hingga 83 persen, gim ini dapat mengalahkan Fortnite. Uniknya, gim ini juga tersedia untuk versi desktop.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.