Sukses

Jelang Pengumuman, Sampel Foto Honor 20 Pro Kembali Beredar

Sampel foto Honor 20 Pro kembali muncul menjelang pengumumannya pada Selasa (21/5/2019).

Liputan6.com, Jakarta- Honor pada pekan lalu membagikan sampel foto untuk memperlihatkan kemampuan kamera Honor 20 Pro. Kali ini, sejumlah sampel foto lainnya beredar di ranah internet.

Dikutip dari GSM Arena, Jumat (24/5/2019), beberapa sampel foto baru tersebut muncul di jejaring sosial Tiongkok, Weibo. Kemudian akun Bang Gogo mengunggah ulang foto-foto tersebut di Twitter dan Instagram.

Sampel foto ini memberikan gambaran tentang kemampuan zoom kamera Honor 20 Pro.

Namun, penilaian terhadap kualitas gambar sulit dilakukan mengingat foto-foto tersebut telah dikompres saat diunggah ke media sosial.

Berbagai bocoran hasil foto menjelang pengumuman smartphone terbaru memang bukan hal yang mengejutkan. Tak hanya itu, bocoran spesifikasinya pun kerap beredar di ranah internet.

Honor 20 Pro sendiri diumumkan di London, Inggris, pada Selasa (21/5/2019), waktu setempat. Honor merupakan sub-brand dari perusahaan teknologi Huawei.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bos Huawei: AS Meremehkan Kekuatan Kami

Sementara Honor merilis smartphone baru, Huawei tengah diterpa masalah. Perusahaan asal Tiongkok itu masuk ke dalam daftar hitam ekspor Amerika Serikat (AS).

Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, kembali mengomentari masuknya perusahaan ke dalam daftar hitam ekspor tersebut. Ia menilai perintah eksekutif pemerintahan Donald Trump tersebut meremehkan kekuatan Huawei.

Dikutip dari BBC, Selasa (21/5/2019), Ren kepada media Tiongkok mengatakan tidak terlalu tertekan dengan langkah AS itu. Menurutnya, Huawei jauh lebih unggul dalam pengembangan teknologi. Rei mengatakan, tidak ada pihak lain yang bisa mengejar pengembangan teknologi 5G Huawei dalam waktu dekat.

"Praktik politisi AS saat ini meremehkan kekuatan kami," kata Ren.

Pada pekan lalu, Kementerian Perdagangan AS menambahkan Huawei dan 68 perusahaan lain dalam daftar hitam ekspornya. Hal ini membuat perusahaan asal Tiongkok tersebut tidak bisa membeli produk buatan AS.

Langkah Negeri Paman Sam ini kian menjadi sorotan utama setelah Google mengumumkan penghentian kerja sama dengan Huawei. Produsen chip AS seperti Qualcomm dan Intel pun disebut mengambil langkah serupa.

Adapun pelarangan berbisnis ini menandai kian kerasnya upaya AS untuk memblokir perusahaan teknologi tersebut. Huawei saat ini menghadapi berbagai serangan dari negara-negara barat yang dipimpin oleh AS, atas kemungkinan risiko penggunaan produk-produknya di jaringan 5G.

AS telah lama menuding Huawei sebagai mata-mata pemerintah Tiongkok. Huawei pun berkali-kali membantah tudingan tersebut. Selain itu, permasalahan yang dihadapi oleh Huawei ini juga dinilai sebagai dampak dari perang dagang AS dan Tiongkok.

(Din/Jek)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.