Sukses

Facebook Buka Suara Atas Kritik Tajam Salah Satu Pendirinya

Facebook menyebut, memecah perusahaan tidak akan membantu menyelesaikan permasalahan.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri Facebook, Chris Hughes, belum lama ini mengkritik keras CEO Facebook Mark Zuckerberg beserta sejumlah keputusannya.

Hughes juga menyarankan agar Facebook dipecah karena lebih berfokus pada pertumbuhan bisnis dan mengorbankan keamanan.

Pihak Facebook pun ambil suara atas hal ini. Vice President Global Affairs and Communication Facebook, Nick Clegg mengungkap, dia setuju dengan Hughes yang menyebut "perusahaan harus menyelenggarakan aksi yang akuntabel".

Selain itu, Facebook setuju, perusahaan-perusahaan teknologi seperti Facebook tidak boleh jadi satu-satunya pihak yang memegang seluruh etika sosial dan politik di internet.

Namun demikian, soal pemecahan Facebook langsung ditolak oleh perusahaan.

"Memecah Facebook seperti yang diserukan oleh Hughes adalah sebuah cara yang salah. Tantangan yang disebutkan, termasuk campur tangan atas pemilu hingga perlindungan privasi tidak akan selesai saja dengan memecah Facebook atau perusahaan teknologi besar lainnya," kata Clegg, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Senin (13/5/2019).

Terpisah, bantahan juga diungkapkan oleh Mark Zuckerberg.

"Reaksi utama saya adalah, apa yang diusulkan Hughes agar kami melakukan (pemecahan) tidak akan membantu menyelesaikan masalah," tutur Zuck.

Sebelumnya Hughes menyebut, Zuckerberg memegang terlalu banyak kekuatan di Facebook sehingga pemerintah perlu meminta pertanggungjawaban pada Zuck.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantah Kalau Zuckerberg Terlalu Dominan

Pihak Facebook diwakili oleh Nick Clegg menolak argumen Hughes tentang Facebook mendominasi di dunia online.

Perusahaan menyebut, mereka tidaklah melakukan monopoli. Pasalnya, kata Clegg, pendapatan Facebook hanya 20 persen dari pasar iklan.

Facebook juga menyebut, Hughes salah memahami tentang hukum anti-trust.

Tidak hanya itu, Clegg juga berpandangan skala dan jangkauan Facebook bukanlah masalah utama. Facebook berkilah, ukuran dan skala tersebut yang memungkinkan perusahaan terus berinovasi dan menjangkau miliaran orang.

Clegg menandai, Facebook telah melakukan berbagai upaya seperti menghapus teror, konten terkait kebencian, hingga melindungi data pengguna.

"Hal-hal di atas sangat mustahil dilakukan oleh perusahaan kecil," kata Clegg.

3 dari 3 halaman

Facebook Dikritik oleh Salah Satu Pendirinya

Sebelumnya, salah satu co-founder Facebook Chris Hughes menyebut, "Zuckerberg memiliki kekuatan yang tak terhitung dan mampu mempengaruhi banyak orang baik di kalangan swasta maupun pemerintahan."

Dia pun meminta agar regulator memecah Facebook. "Mark adalah orang baik. Namun saya marah karena fokus pertumbuhan yang mengarahkan pada mengorbankan keamanan," tulis Hughes.

Dia juga menyebut kalau kecewa terhadap dirinya sendiri dan tim awal Facebook, yang tidak memikirkan lebih lanjut tentang algoritma News Feed.

"Algoritma News Feed bisa mengubah budaya kita, mempengaruhi pemilihan umum, dan memberdayakan pemimpin-pemimpin nasional. Saya khawatir Mark dikelilingi orang-orang yang memperkuat keyakinannya," kata Hughes.

Hughes menjadi satu dari sekian banyak eksekutif di bidang teknologi yang menyerukan bahwa Facebook perlu regulasi yang ketat.

Para eksekutif bidang teknologi ini menekankan, negara-negara di seluruh dunia harus bergegas menempatkan kontrol yang ketat menyusul gelombang masalah mengenai privasi data, campur tangan pemilu, dan merebaknya hoaks.

Zuckerberg sendiri menyebutkan terbuka terhadap adanya regulasi.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.