Sukses

Jelang SEA Games 2019, IESPA Gelar Kejurnas Esports Pertama di Indonesia

IESPA akan menggelar kejuaraan nasional esports pertama di Indonesia, dan sebagai cara untuk memilih atlet atau tim terbaik wakil Indonesia di SEA Games 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pagelaran SEA Games 2019 pada 30 November-11 Desember 2019 di Filipina, Indonesia Esports Association (IESPA) bakal memulai proses penyaringan atlet esports yang bakal diberangkatkan ke acara dua tahun tersebut.

Rencananya, IESPA akan menggelar beberapa event besar esports, termasuk diantaranya adalah kejuaraan nasional yang bertajuk Indonesia Esports National Championship (IENC).

"Pihaknya sudah menentukan langkah untuk membentuk timnas esports. Satu di antaranya adalah menggelar IENC," ungkap Ketua Umum IESPA, Eddy Lim, sebagaimana dilansir Bola.com, Minggu (14/4/2019).

Berawal dari babak penyisihan di beberapa daerah di Tanah Air, dan berakhir di babak grand final di Jakarta, IENC akan menyaring kontingen Indonesia untuk sejumlah divisi gim yang dipertandingkan, yakni Dota 2, Mobile Legends, dan Tekken 7.

Masing-masing cabang permainan akan diwakili oleh satu tim, atau dua orang bagi gim perorangan.

Bakal menjadi wakil Indonesia di kancah olahraga tingkat dunia, wajar bilamana nanti proses penyaringan IENC akan berlangsung dengan ketat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

IESPA Berhak Lakukan Seleksi Atlet Esports

Mobile Legends. Dok: Tri Indonesia

Lebih lanjut, Plt. Sekertaris Jendral KOI, Hellen Sarita de Lima, mengatakan, IESPA berhak melakukan seleksi atlet pelatnas esports untuk di ajukan ke KOI.

Nantinya, akan dilakukan seleksi melalui monitoring dan evaluasi bersama tim ahli untuk membentuk kontingen SEA Games atau multi event internasional lainnya.

Saat ini IESPA telah mengajukan Number of event yang akan diikuti di SEA Games 2019, kepada KOI dan telah didaftarkan sebelum tanggal 15 Maret 2019 lalu.

“Saat ini kami membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk tim-tim esports Indonesia yang ingin menjadi kontingen SEA Games 2019 melalui jalur resmi yang kami sediakan," ujar Eddy Lim.

Menurut Eddy Lim, saat ini ada dua jalur resmi menuju SEA Games 2019, yakni IEL dan IENC. "Nantinya akan ada beberapa event lagi yang akan digelar dalam waktu dekat ini," tegas Eddy.

 

3 dari 4 halaman

IEL University Series 2019 Masuki Babak Penyisihan

Suasana IEL University Series 2019. (Foto: IEL)

IEL University Series 2019 saat ini tengah memasuki babak penyisihan. Kompetisi ini merupakan kompetisi esports tingkat universitas berhadiah Rp 1 miliar yang diikuti 12 universitas terpilih di Tanah Air.

Penyisihan untuk peserta luar Jakarta sudah selesai sejak 28 Februari 2019. Ada 4 universitas yang lolos dalam babak penyisihan akan mewakili tim dari luar Jabodetabek untuk terbang ke Jakarta mengikuti pertandingan semi-final.

Adapun keempat universitas tersebut adalah Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Ciputra untuk tim DOTA 2, Universitas Kristen Petra dan Universitas Dian Nuswantoro untuk tim MLBB (Mobile Legends).

Babak penyisihan untuk peserta Jabodetabek sedang berlangsung hingga 31 Maret 2019, di mana kompetisi Group Stage sudah mencapai puncaknya dengan Universitas Bina Nusantara unggul di kedua cabang gim.

 

4 dari 4 halaman

IEL Grup B

Proses peluncuran IEL University Series 2019.

Kemudian Group B yang diwakili oleh UMN dan UBM masih harus bertanding di babak terakhir sebagai pertandingan penentu.

Pemenang akan bersanding dengan Universitas Bina Nusantara. Nanti, pemenang dari kompetisi ini akan bertanding ke babak selanjutnya dalam dua cabang esports (DOTA2 dan MLBB) untuk memperebutkan total hadiah Rp 1 miliar berupa uang tunai dan produk sponsor.

Hadiah akan terbagi dalam 2 (dua) komponen, yaitu untuk pemain dan pihak universitas selaku pendukung esports lab.

Tujuannya adalah sebagai bentuk dukungan kepada talenta-talenta esports tingkat universitas untuk mendapatkan pembinaan. Selain itu juga dimaksudkan untuk menarik minat, mengedukasi perkembangan sekaligus mengakomodir pelatihan esports di UKM universitas.

“Dengan adanya hadiah untuk menunjang esports lab tentunya akan sangat membantu universitas. Di samping itu juga menjadikan bidang esports lebih serius. Untuk jangka panjangnya, hadiah tersebut sebagai pendukung dalam meregenerasi player esports di Indonesia. Sementara dari sisi universitas, hadiah tersebut dapat digunakan dengan lebih bijak,” jelas Farand Koala, pro-player esports Indonesia. 

Reporter: Nurfahmi Budi

Sumber: Bola.com

(Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.