Sukses

Prabowo Pilih Swasembada Pangan Ketimbang Teknologi Digital

Prabowo justru mengatakan kalau dirinya lebih baik fokus ke kebijakan-kebijakan yang menurutnya dianggap sebagai hal-hal mendasar ketimbang teknologi digital, khususnya kebutuhan pangan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam debat terakhir Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Prabowo Subianto menanggapi pernyataan Joko Widodo (Jokowi) soal pemerintah harus merespons cepat dengan perubahan yang ada, khususnya dalam bidang teknologi di Indonesia.

Seperti disampaikan Jokowi dalam sesi debatnya, Indonesia harus sigap dengan perubahan berupa hal-hal terobosan teknologi baru yang masuk ke industri, mulai dari kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence), IoT (Internet of Things), mata uang kripto, dan masih banyak lagi.

Namun demikian, Prabowo justru mengatakan kalau dirinya lebih baik fokus ke kebijakan-kebijakan yang menurutnya dianggap sebagai hal-hal mendasar ketimbang teknologi digital, khususnya kebutuhan pangan di Indonesia.

"Saya lebih fokus pada kebijakan dalam hal mendasar, yang menjawab kebutuhan pangan di Indonesia, tingkatkan produksi pertanian, penghasilan petani, lindungi penghasilan nelayan, kualitas hidup buruh, guru honorer," kata Prabowo.

"Memang yang digital-digital itu bagus, cuma rakyat butuh swasembada pangan, rakyat sedang susah," lanjutnya.

Jokowi sendiri mengakui kalau pemerintah getol membangun terobosan yang menunjang perkembangan teknologi digital di Tanah Air, mulai dari infrastruktur digital, broadband, 4G, Palapa Ring, dan masih banyak lagi. Terlebih, Jokowi juga menggaris bawahi esports yang dinilainya menjadi salah satu harapan baru di industri gim.

"Anak-anak muda memiliki infrastruktur dalam memiliki profesi gamer, mereka ingin membangun ekosistem yang nyaman dalam berusaha membuat gim, ini peluang besar bagi industri gim di Indonesia," terang Jokowi.

"Nilai ekonomi di sini sangat tumbuh besar. Perputarannya Rp 11-12 triliun di 2017, makanya jangan sampai kita terlewat merespon perubahan-perubahan yang ada. Anggaran-anggaran iklan juga bergeser ke sana dalam jumlah yang besar. Karena itu kita harus respon ke regulasi yang benar," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tagar Jokowi Menang Total Debat Ramaikan Twitter

Pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada malam hari ini akan menjalani debat terakhir Pilpres 2019.

Debat dijadwalkan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, mulai puul 20.00 WIB.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Sabtu (13/4/2019), tagar #JokowiMenangTotalDebat menduduki posisi lima besar Indonesia trend di Twitter.

Warganet menggunakan tagar itu untuk menyampaikan dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain itu, juga ada yang membagikan gambar dan video menggunakan tagar tersebut.

Berikut beberapa twit dengan #JokowiMenangTotalDebat:

"I hope it will be like that. Hopefully goodness will bring victory tonight and next Wednesday. #JokowiMenangTotalDebat," tulis pengguna Twitter dengan akun @heririskianto15.

"Hari ini, malam ini, debat terakhir pasti pak #JokowiMenangTotalDebat," kicau @aryantodwi5.

"We support you Mr. President #JokowiMenangTotalDebat," kicau @KasmanJ.

3 dari 3 halaman

Debat Pamungkas

Debat pamungkas Pilpres 2019 kali ini mengangkat topik tentang ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri. Debat tersebut dimoderatori Balques Manisang dan Tomy Ristanto, serta sepuluh panelis.

Tentunya, baik kubu Jokowi maupun Prabowo sudah menyiapkan beberapa "jurus pamungkas". Kedua capres ini siap adu gagasan dan program, termasuk mengangkat beberapa isu panas.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, akan ada doa bersama usai perhelatan Debat Kelima Pilpres 2019. Hal itu dilakukan sebagai penutup rangkaian kampanye, sekaligus menandai masa tenang sebelum hari pencoblosan pada 17 April.

Nantinya, doa bersama usai Debat Kelima Pilpres 2019 ini dipimpin oleh tokoh ulama muslim, diikuti para tokoh agama lain.

Momen itu diharapkan menjadi pesan moral, sekaligus kontemplasi atau perenungan bagi seluruh masyarakat bahwa masa kampanye telah berakhir dan saatnya memantapkan pilihan.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.