Sukses

Cuma di Jepang, Pinjam Payung Pakai Aplikasi

Tingkat pengembalian payung penduduk Jepang ternyata mencapai 100 persen. Pencapaian ini tak pernah terjadi di negara lain yang memiliki sistem serupa.

Liputan6.com, Tokyo - Akhir 2018, perusahaan di Jepang merilis platform khusus untuk berbagi payung. Bagi merekayang ingin menggunakan payung, harus menyewanya terlebih dahulu melalui aplikasi Line.

Karena menyandang status sewa, tentu saja si peminjam berkewajiban mengembalikan payung tersebut ke si pemiliknya.

Di sinilah orang Jepang sekali lagi menunjukan kelebihannya soal budaya masyarakat.

Tingkat pengembalian payung penduduk Jepang ternyata mencapai 100 persen. Pencapaian ini tak pernah terjadi di negara lain yang memiliki sistem serupa.

Dikutip Dream dari World of Buzz, para pengguna jasa sewa payung ini harus menambahkan iKasa sebagai teman di Line. Lewat sebuah tombol yang telah disediakan, mereka baru bisa menyewa payung.

Sebelum bisa menyewa, si peminjam harus terlebih dahulu melengkapi fitur scan QR agar bisa menggunakan payungnya itu.

Dalam sehari, para penyewa payung akan dikenakan tarif 70 yen atau sekitar Rp 8.849. Biaya ini ditarik dari kartu kredit yang telah didaftarkan.

Kalau pelanggan lupa mengembalikannya, penyewa akan dikenakan denda sebesar 420 yen atau Rp 53.096. Setelah membayar denda, mereka bisa menyimpan payung itu dan tak perlu mengembalikannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berbeda Kasus dengan Negara Lain

Sistem sewa payung ini telah berjalan selama beberapa bulan. Manajemen melaporkan tingkat pengembalian sewa payung itu sebesar 100 persen.

Menariknya, orang-orang di luar Jepang, seperti Tiongkok, Hong Kong, dan Malaysia, menerapkan sistem sewa payung. Sayangnya, tak berjalan baik seperti di Negeri Sakura.

3 dari 3 halaman

Payung Malah Hilang di Malaysia

Sekadar informasi, pada 2018, pengembang properti Aspen Group di Malaysia menyediakan 4 ribu payung gratis di 12 halte bus dan 5 sekolah di Penang.

Barang ini disediakan agar masyarakat bisa melindungi diri dari sinar Mataahri dan hujan.

Sayangnya, ribuan payung itu justru hilang dan tidak dikembalikan oleh masyarakat yang menyewanya.

Kira-kira kalau diterapkan di Indonesia, ada yang mengembalikan payung sewaan itu tidak ya?

Reporter: Dream.co.id

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.