Sukses

Ibu Sehati, Aplikasi Pintar Pendamping Ibu Hamil

Aplikasi ini diklaim sebagai aplikasi pintar untuk mendampingi para ibu hamil.

Liputan6.com, Jakarta - Kendala seperti akses yang terbatas terhadap informasi kesehatan, keterjangkauan tenaga ahli kesehatan yang membantu proses kehamilan, serta alat medis yang kurang memadai menjadi faktor penyebab angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) terus menjadi permasalahan di Indonesia.

Padahal, 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan fase emas yang dapat membentuk generasi lebih baik dan berkualitas. 1000 HPK diawali sejak anak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun, sehingga sangat penting bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri sebelum kehamilan, menjaga diri selama masa kehamilan, dan proses persalinan yang baik.

Melihat kondisi tersebut, Sehati TeleCTG, sebuah perusahaan inovasi kesehatan berbasis teknologi, hadir untuk mewujudkan upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil di sejumlah daerah di Indonesia.

Salah satu langkah yang dilakukan startup lokal ini adalah merancang aplikasi bernama Ibu Sehati. Aplikasi ini diklaim sebagai aplikasi pintar untuk mendampingi para ibu hamil.

“Aplikasi Sehati Kehamilanku yang sekarang lebih familiar disebut Ibu Sehati adalah aplikasi pintar yang menjadi pendamping setia para ibu hamil pada masa kehamilannya. Kepanjangan dari Sehati adalah Self Empowerment, Helpful, Adaptive dan Informative," kata Anda Waluyo Sapardan, Co Founder dan Chief Operating Officer Sehati TeleCTG dalam keterangannya, Minggu (7/4/2019).

Anda menjelaskan, melalui aplikasi ini ibu hamil akan mendapatkan tips kehamilan mingguan, membuat jadwal kunjungan ke dokter dan laboratorium, serta mencatat data kesehatan dan non-kesehatan di jurnal elektronik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berkonsultasi dari Jarak Jauh

"Berbagai fitur dalam aplikasi ini juga memudahkan upaya pencegahan kesakitan dan kematian ibu dan bayi melalui deteksi dini faktor risiko tinggi pada ibu hamil dan akses ke alat medis TeleCTG," ucapnya menambahkan.

Alat medis ini memungkinkan bidan untuk memantau kesejahteraan janin dan berkonsultasi jarak jauh dengan dokter spesialis di Consultation Center.

Di sisi lain, Sehati TeleCTG juga menggagas komunitas online Bidan Sehati. Komunitas ini bertujuan untuk meningkatkan quality of life bidan melalui serangkaian program terpadu yang meliputi tiga aspek yaitu pemberdayaan, peningkatan kompetensi profesi, dan peningkatan kemampuan penunjang bidan.

"Salah satu langkah nyata yang dilakukan oleh Bidan Sehati adalah program kelas online demi terwujudnya bidan yang berkualitas. Dasar hukum kelas online ini adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI No 46 tahun 2017 tentang strategi e-kesehatan nasional," kata Anda.

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.