Sukses

Niat Lelucon April Mop, Tinder Malah Dihujat Pengguna

Dalam posting blog khusus April Mop-nya, perusahaan mengungkapkan fitur di mana pengguna yang baru mendaftar Tinder harus memverifikasi tinggi badannya

Liputan6.com, Jakarta - Momen April Mop pada 1 April kemarin, dimanfaatkan beberapa perusahaan teknologi sebagai gimmick untuk pengguna mereka. Tinder salah satunya.

Namun sayang, niatan aplikasi kencan online tersebut untuk membuat lelucon April Mop malah menjadi bumerang bagi mereka sendiri. 

Dalam posting blog khusus April Mop-nya, perusahaan mengungkapkan fitur anyar di mana pengguna yang baru mendaftar Tinder harus memverifikasi tinggi badannya. Jika tidak diverifikasi, mereka tidak akan bisa lolos ke dunia kencan. 

“Coba saja, kalau sudah masalah kencan online, urusan kejujuran pasti jadi prioritas. Ya, tinggi badanmu termasuk dalam hal ini,” tulis Tinder

Tinder sendiri ‘menjamin’ kalau fitur verifikasi tinggi badan ini sangat mudah untuk digunakan.

“Caranya mudah banget, ukur tinggi badanmu dan ambil fotonya untuk diverifikasi kami,” lanjutnya.

Sayangnya, posting lelucon itu malah diunggah perusahaan bukan pada 1 April, tepatnya pada 29 Maret 2019, sehingga banyak yang bingung apakah maksud Tinder ini memang cuma berguyon, atau benar-benar menggulirkan fitur baru.

Alhasil, banyak yang menghujat Tinder karena mereka tak konsisten, terlebih fitur ini dianggap sebagai ‘body shaming’ dan merendahkan pengguna baru mereka.

Tinder sendiri tidak berkomentar terkait banyaknya kritik yang dilayangkan pengguna. Yang pasti, pantauan Tekno Liputan6.com, fitur tersebut tidak ada di Tinder hingga berita ini naik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengguna Aplikasi Kencan Doyan Cari Jodoh di Dalam Toilet

Pengguna aplikasi kencan online ternyata punya kebiasaan unik.

Berdasarkan studi terbaru dari survei aplikasi kencan Once, kebanyakan pengguna memanfaatkan momen 'me time' di dalam toilet saat sedang mencari calon teman kencannya.

Dilansir Mirror, Senin (8/10/2018), survei yang diprakarsai Once bersama YouGov ini dilakukan kepada 2.000 pengguna aplikasi kencan online di Inggris.

Hasilnya, 30 persen pria yang disurvei mengaku mereka memang suka menghabiskan waktu di dalam toilet untuk membuka aplikasi kencan online, sedangkan 18 persen wanita juga demikian.

Tak cuma toilet, pengguna yang disurvei juga mengungkap mereka kerap mencari teman kencan di beberapa lokasi lain, seperti di tengah-tengah meeting, di tempat fitness, hingga resepsi pernikahan.

"Kami memang menghabiskan banyak waktu mencari teman baru di aplikasi kencan online, dan waktu yang tersedia belum tentu sebanding dengan hasil yang kami dapat," kata salah satu pengguna aplikasi kencan online.

"Sepuluh detik itu belum tentu menjadi waktu yang sesuai untuk menilai seseorang, apakah mereka itu cocok bagi kita, cocok menjadi pasangan hidup atau tidak. Maka itu, kami bisa menghabiskan banyak waktu di berbagai tempat," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Pengguna Wanita di Tinder Kini Punya Kontrol untuk Mengatur Obrolan

Masih seputar aplikasi kencan online, Tinder baru saja menguji fitur baru untuk memudahkan pengguna wanitanya.

Seperti diketahui, pengguna Tinder--baik pria dan wanita--memiliki kontrol sama-sama bisa memulai obrolan sesaat setelah mereka match. 

Meski pada akhirnya sudah match, tetapi sama-sama tak tertarik, mereka pun sebetulnya masih bisa melanjutkan obrolan.

Nah, fitur baru Tinder yang diujicobakan ini, nantinya akan memberikan kontrol kepada pengguna wanita untuk memulai obrolan lebih dulu. Biasanya dari yang sudah-sudah, pengguna pria dinilai lebih agresif karena kerap menyapa duluan.

Seperti dilansir Ubergizmo, Jumat (28/9/2018), fitur baru bernama “My Move” ini berfungsi apabila pasangan sudah match satu sama lain.

Uniknya, jika sudah match tetapi ternyata tidak sreg, pengguna wanita bisa menyetop obrolan sehingga lawan bicaranya tidak dapat bergabung lagi ke dalam kolom obrolan.

“Tinder merupakan platform yang menjunjung rasa saling menghormati, kesepakatan, dan pilihan. Dengan fitur, pengguna bisa memilih pasangan yang dianggap nyaman di setiap waktu dan berhak untuk mengendalikan obrolan,” tutur Taru Kapoor, General Managers Tinder Match Group.

Untuk saat ini, fitur My Move masih diuji coba secara terbatas India. Namun, tidak menutup kemungkinan fitur ini juga kelak hadir di negara-negara lain.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.