Sukses

Ultah ke-15, Gmail Hadirkan Fitur Baru Smart Compose

Smart Compose memungkinkan pengguna memilih jadwal pengiriman email sesuai waktu yang direkomendasikan, seperti pukul 8.00 pagi atau siang pukul 14.00, atau keesokan harinya.

Liputan6.com, Jakarta - Gmail baru saja merayakan hari jadinya yang ke-15 tahun. Ya, layanan email milik Google tersebut pertama kali diluncurkan pada 1 April 2004. Karena bertepatan dengan April Mop, banyak yang mengira kala itu cuma lelucon. 

Google ternyata benar-benar tak bercanda. Terbukti, 15 tahun kemudian, Gmail kini telah menjadi salah satu layanan Google yang paling diandalkan, dengan total 1,5 miliar pengguna setiap bulannya. 

Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-15, Google pun mengumumkan fitur baru pada Gmail, yakni Smart Compose.

Seperti dikutip CNET pada Selasa (2/4/2019), Smart Compose diklaim sebagai fitur canggih di mana pengguna bisa menjadwalkan pengiriman email, agar pengguna lain dapat menghargai ‘digital well-being’ lain saat sudah di luar jam kerja.

Smart Compose memungkinkan pengguna memilih jadwal pengiriman email sesuai waktu yang direkomendasikan, seperti pukul 8.00 pagi atau siang pukul 14.00, atau keesokan harinya.

Namun, pengguna sebetulnya bisa memilih waktu yang lebih spesifik lewat menu yang ada.

Tak cuma itu, fitur juga membuat pengguna mengetik email dengan prediksi ketikan yang bisa dipilih. Kemampuan tersebut dibekali dengan kecerdasan buatan 

Pada aplikasi Gmail, fitur Smart Compose bisa digunakan dengan menge-tap ikon tiga titik yang ada di sisi kanan atas email yang hendak dikirim. Setelahnya, pilih opsi “Schedule Send” dan pilih waktu yang diinginkan.

Kalau untuk Gmail versi web, pengguna dapat memilih opsi di sebelah tombol send di Schedule Send, langkah berikutnya persis sama di versi aplikasi.

Sekadar diketahui, Smart Compose akan hadir di Gmail aplikasi semua versi smartphone Android. Sebelumnya,ia cuma tersedia di Google Pixel 3 dan 3 XL.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Duh, Google Akui Izinkan Aplikasi Pihak Ketiga Baca Isi Gmail

Google baru saja mengumumkan pengakuan penting terkait layanan Gmail miliknya.

Raksasa internet itu mengungkap bahwa pihaknya masih memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk mengintegrasikan layanannya dengan Gmail.

Dengan kata lain, aplikasi tersebut dapat mengetahui seperti apa isi dari Gmail.

Beberapa aplikasi yang biasa memanfaatkan hal ini adalah perencanaan perjalanan dan sistem manajemen khusus.

"Pengembang dapat membagi datanya ke pihak ketiga selama mereka transparan dengan para pengguna cara pemanfaatan data tersebut," tutur VP of Public Policy and Government Affairs untuk Amerika di Google, Susan Molinari, seperti dikutip dari CNN Money, Sabtu (21/9/2018).

Sekadar informasi, pernyataan tersebut ditujukan dalam bentuk surat untuk para senator di Amerika Serikat.

Google juga memastikan bahwa aturan soal privasi dapat diakses oleh pengguna sebagai bahan pertimbangan.

"Pengguna juga dapat melihat atau menghapus akses aplikasi lewat laman Google Account-nya. Atau, mereka dapat memilih untuk tidak mengunduh aplikasi tersebut sama sekali," tutur Molinari.

Untuk diketahui, Google sebenarnya sudah menghentikan pratik pemindaian email akun Gmail untuk kebutuhan iklan.

Lebih lanjut juga,disebut bahwa tidak ada pegawai manusia yang membaca isi Gmail pengguna.

Kendati demikian, bukan berarti langkah itu berlaku umum. Dalam beberapa kasus, semisal menyangkut keamanan atau kebutuhan investigasi, pegawai manusia baru akan turun tangan.

Karenanya, Google dengan tegas mengaku akan menindak aplikasi yang tidak memberi kejelasan mengenai pemakaian data pengguna. Salah satunya adalah menonaktifkan aplikasi tersebut.

Surat pada senator soal Gmail ini sendiri sebenarnya muncul usai pemerintah Amerika Serikat menaruh perhatian pada data privasi pengguna di layanan online.

Tak cuma Google, komite senat juga mempertanyakan hal tersebut ke Apple dan Twitter.

3 dari 3 halaman

Google Ternyata Bagikan Email Pengguna ke Pembesut Aplikasi

Soal pemindaian isi Gmail sebenarnya sudah mengemuka pada Juli 2018. Dalam laporan The Wall Street Journal, diketahui Google masih masih memberi izin bagi pengembang untuk mengakses Gmail pengguna. 

Hal itu dimungkinkan karena setelan akses Gmail membuat perusahaan dan pengembang aplikasi dapat melihat email orang dan detail pribadi pengguna. Misalnya saja alamat penerima, waktu pengiriman, hingga isi pesan.

Aplikasi-aplikasi yang dibuat pengembang itu sebenarnya diwajibkan mendapatkan persetujuan pengguna untuk mengakses email.

Sayangnya tidak dijelaskan apakah manusia atau komputer yang bisa mengakses email-email milik pengguna Gmail.

Google menyebut, hanya memberikan akses ke pengembang pihak ketiga untuk memeriksa data dengan persetujuan dari si pengguna.

Proses pemeriksaan meliputi pemeriksaan identitas perusahaan. Dalam hal ini apakah perusahaan yang bersangkutan terwakili oleh aplikasinya, sebab kebijakan privasi menyatakan akan memonitor email.

Menurut Google, data yang diminta perusahaan cukup masuk akal guna melihat apa yang dilakukan perusahaan.

Aplikasi email misalnya, harus mendapatkan akses ke Gmail. Google mengatakan, beberapa pengembang telah mengajukan permohonan untuk mengakses Gmail, tetapi oleh Google belum diberikan izin.

Sayangnya, raksasa internet itu tidak menyebut berapa banyak perusahaan yang meminta akses terhadap Gmail.

Dalam laporan, disebutkan kemungkinan karyawan Google telah membaca email pengguna.

"Tetapi itu hanya dalam beberapa kasus tertentu, misalnya saat kami memberikan izin, atau untuk tujuan keamanan seperti penyelidikan bug atau penyalahgunaan," kata Google.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Google adalah salah satu perusahaan Amerika Serikat yang berkhususkan pada jasa dan produk internet.

    Google

  • Gmail