Sukses

Smartphone Nokia Kirim Data Pengguna ke Tiongkok, HMD Buka Suara

HMD Global mengaku kalau memang ada perangkat [Nokia](Nokia "") 7 Plus yang mengirimkan data penggunanya ke sebuah server di Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta - HMD Global selaku induk usaha Nokia, akhirnya memberikan tanggapan terkait kasus salah satu smartphone-nya, Nokia 7 Plus, diam-diam mengirimkan data pengguna ke Tiongkok.

Menanggapi hal ini, HMD Global mengaku kalau memang ada perangkat Nokia 7 Plus yang mengirimkan data penggunanya ke sebuah server di Tiongkok.

Mereka pun menjamin tidak ada data yang disalahgunakan, dan telah menggulirkan update software pada akhir Februari lalu untuk memperbaiki isu ini.

“Kami bisa pastikan kalau tidak ada informasi atau data pribadi yang dibagikan dengan pihak ketiga,” kata HMD Global.

Perusahaan juga telah menganalisis isu tersebut dan menemukan kalau client aktivasi perangkat di negara lain (dalam hal ini Tiongkok), ternyata ada di dalam paket software Nokia 7 Plus. 

“Karena kesalahan ini, perangkat tersebut mencoba mengirimkan data aktivasi perangkat ke server pihak ketiga. Namun, data yang dikirimkan tidak pernah diproses dan tidak ada seorang pun yang bisa mengidentifikasi basis data itu,” sambung HMD Global. 

HMD Global pun mengaskan telah memperbaiki isu ini dengan mengganti client aktivasi ke negara asalnya.

“Semua perangkat yang terdampak telah diperbaiki dan hampir semua telah rampung,” tutup perusahaan.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Pengguna

Kasus ini mulai merebak ke publik saat channel siaran Norwegia NRK, mengklaim bukti kalau smartphone Nokia mengirimkan data pribadi penggunanya ke Negeri Tirai Bambu.

Kepada NRK, salah satu pengguna Nokia 7 Plus, Henrik Austad, berkata bahwa dia telah memonitor trafik di smartphone-nya dan menyadari kalau perangkat miliknya ternyata telah melakukan kontak ke sebuah server dan mengirim paket data.

Paket data dikirim secara tidak terenkripsi. Dan saat ia menginspeksi konten ini, ia menyadari konten berisikan data pribadinya dari smartphone tersebut.

Parahnya lagi, setiap kali Austad membuka layar smartphone-nya, lokasi geografis termasuk nomor SIM dan nomor serial perangkat sudah terkirim ke sebuah server di Tiongkok.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.