Sukses

Sentani Dikepung Banjir Bandang, Warganet Cuitkan Pray For Jayapura

Sejumlah warganet berdoa lewat Twitter dengan tagar PrayForJayapura. Tagar ini pun menjadi trending topic di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Sentani, Papua, Jayapura dikepung banjir bandang. Banjir bahkan memutus Jalan raya Sentani-Kemiri, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Sabtu 16 Maret 2019 malam. Musibah ini terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur.

Atas kejadian ini sejumlah masyarakat turut berduka dan berharap tak banyak korban yang berjatuhan akibat banjir bandang. Sejumlah warganet pun berdoa lewat Twitter dengan tagar PrayForJayapura.

Pantauan Tekno Liputan6.com, tagar PrayForJayapura menjadi trending topic di Indonesia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Puluhan Korban Jiwa

Banjir tersebut membawa material tanah, batu bahkan kayu dalam bentuk gelondongan dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga mengakibatkan terputusnya Jalan Raya Sentani-Kemiri dan masuk kedalam Komplek Lanud.

Tak hanya itu, banjir bandang tersebut juga memakan puluhan korban jiwa. Setidaknya ada 50 orang menjadi korban banjir bandang. Banjir bandang itu menerjang 9 kelurahan di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Update terbaru menyebutkan orban akibat banjir bandang yang melanda berbagai kawasan di Kabupaten Jayapura terus meningkat dan saat ini tercatat 61 orang meninggal.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan,, terus meningkatnya jumlah korban banjir merupakan upaya tim gabungan dari SAR, TNI dan Polri dibantu masyarakat yang masih terus melakukan pencaharian.

Dari laporan yang diterima, terungkap selain menyebabkan 61 orang meninggal tercatat 43 orang luka luka dan 69 orang dilaporkan hilang, Minggu (17/3/2019).

3 dari 3 halaman

Korban Luka-Luka

Korban yang menderita luka-luka saat ini dirawat di beberapa rumah sakit seperti RSUD Yowari, RS Dian Harapan dan RS Bhayangkara, dilansir Antara.

Warga yang dinyatakan hilang itu berasal dari Kampung Milinik 34 orang, BTN Gajah Mada 20 orang, komplek perumahan Inauli tujuh orang, Kampung Bambar empat orang, BTN Bintang Timur dua orang, Komba dan komplek sosial masing masing satu orang.

Banjir bandang juga menyebabkan sejumlah bangunan mengalami rusak berat yakni 350 rumah, tiga jembatan, delapan sekolah, dua gereja, satu mesjid, pasar, 104 ruko dan drainase.

Kamal mengatakan, akibat banjir bandang menyebabkan sekitar 1000 orang mengungsi ke berbagai lokasi yang dianggap aman."Tenda-tenda untuk pengungsi sudah didirikan di sejumlah wilayah yang dianggap aman," kata Kombes Kamal.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.