Sukses

Pertama Kalinya, NASA Temukan Kandungan Air di Bulan

Penemuan menakjubkan ini merupakan misi proyek NASA dengan teknologi Lyman Alpha Mapping Project (LAMP).

Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan NASA baru saja mencetak rekor baru penelitian Bulan. Belum lama ini, mereka menemukan bukti kandungan air yang bergerak di permukaan Bulan.

Penemuan menakjubkan ini merupakan misi proyek NASA dengan teknologi Lyman Alpha Mapping Project (LAMP).

"Ini adalah penemuan terpenting karena Bulan memiliki air yang bergerak di permukaannya. Penemuan tersebut akan membantu kami terus berfokus meneliti sisi lain dari Bulan," kata Dr Kurt Retherford, pimpinan LAMP.

"Kami telah mengkonversi lampu dari LAMP untuk mengukur refleksi kandungan air di permukaan Bulan. Dengan demikian, kami lebih lanjut bisa mengetahui seberapa dalam kandungan yang ada di permukaan tersebut," lanjutnya.

Penelitian kandungan air ini juga dibantu instrumen Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA.

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan kandungan air terbentuk dari molekul yang ada di dalam permukaan Bulan atau regolith.

"Molekul ini menempel bersama dengan permukaan Bulan, bahkan saat suhu naik di kala siang hari waktu Bulan," jelas Retherford.

Pada poin ini, molekul terlepas dan permukaan dan mencair, sehingga membentuk genangan-genangan di lubang permukaan.

Adapun penelitian ini diharapkan dapat membantu NASA memahami karakteristik kandungan air di Bulan, jika memang nanti bisa mendukung manusia untuk melakukan misi di sana.

"Kandungan air di Bulan mungkin saja bisa berpotensi digunakan manusia sebagai bahan bakar untuk manajemen thermal atau sekadar untuk perlindungan radiasi," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ini Dia Orang Pertama yang Main Golf di Bulan

Selain sebagai astronot di NASA, Alan Shepard adalah penggemar olahraga Golf.

NASA kemudian menunjuk Alan Shepard sebagai komandan pesawat ruang angkasa Apollo 14 dalam ekspedisi ke Bulan.

Sebelum keberangkatan ekspedisi ke Bulan bersama Apollo 14, Alan Shepard memesan 6 buah stik Golf yang didesain untuk bermain Golf di Bulan, di mana Alan memakai pakaian astronot yang kaku dan berat.

Tidak diketahui catatan pasti berapa harga stik golf yang telah didesain dan dimodifikasi tersebut, serta siapa yang membuatnya.

Tepat sehari sebelum Apollo 14 menyelesaikan tugas di Bulan, Alan Shepard bermain Golf di Bulan.

Pukulan Golf yang pertama gagal karena pakaian astronot yang ketat dan berat menyulitkan Alan Shepard untuk memukul dengan sempurna. 

Di pukulan ke-2 Alan Shepard berhasil melakukan pukulan sempurna hingga bola golf melayang jauh bermil mil di langit abu-abu Bulan.

Di Bulan, tingkat gravitasi benda cuma 1/6 dibanding di Bumi, dan tekanan angin hampir tidak ada sehingga bola golf bisa jatuh pada jarak bermil-mil di permukaan daratan Bulan. 

Alan Shepard tidak menyadari sebelumnya bahwa dia memegang rekor pertama orang di dunia, bukan cuma orang Amerika Serikat, yang bermain golf di Bulan karena teknologi saat itu belum memungkinkan siaran live dari ruang angkasa.

Seperti diungkap oleh Golf Digest, rekor bermain golf Alan Shepard hingga saat ini belum terpecahkan.

3 dari 3 halaman

Awal 2019, Probe Tiongkok Siap Jelajahi Sisi Lain Bulan

Probe luar angkasa milik Badan Antariksa Tiongkok, Chang’e-4, dilaporkan siap menjelajahi sisi lain Bulan mulai awal tahun ini. 

Seperti dilansir Geek dari NPR, Kamis (3/1/2019), Chang’e-4 sudah diluncurkan pada Desember 2018.

Probe tersebut akan mendarat di Aitkin Basin, kawah besar yang berada di kawasan kutub selatan Bulan.

Meski Tiongkok tidak mengungkap tanggal pendaratan Chang’e-4, mereka sudah berbagi informasi terkait tugas probe tersebut, salah satu tugas yang paling vital adalah akan membantu astronom mempelajari bagian Bulan yang tak terlihat dari Bumi.

Probe berupa rover dengan enam roda ini dilengkapi kamera dan radar yang dapat mendeteksi kandungan permukaan Bulan.

Sekadar diketahui, Chang'e-4 diluncurkan pada Sabtu, 9 Desember 2018 dari pusat peluncuran satelit Xichang, Sichuan, Tiongkok.

Probe ini diharapkan bisa mendarat dengan lancar di Bulan, dan dapat mencetak rekor penjelajahan Bulan oleh Badan Antariksa Tiongkok, CNSA.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.