Sukses

Bos Tri Buka-Bukaan Soal Akuisisi Operator

Pemerintah menginginkan operator seluler melakukan konsolidasi agar dapat membuat industri lebih efisien.

Liputan6.com, Jakarta - Wacana konsolidasi antar operator seluler, masih menjadi topik hangat di industri telekomunikasi.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menginginkan operator seluler melakukan konsolidasi agar dapat membuat industri lebih efisien.

President Director & CEO PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), Cliff Woo pun ikut menanggapi wacana tersebut.

Kepada awak media, Cliff menyebut pihaknya sangat terbuka lebar terkait dengan rencana ini.

"Ini topik yang menarik. Kami pada dasarnya terbuka dengan peluang ini. Kami mempercayai bahwa hal ini akan berdampak terhadap pasar yang lebih sehat untuk industri ini di Indonesia," kata Cliff, Jumat (8/3/2019).

Lebih lanjut dikatakannya, di beberapa negara seperti Eropa pun melakukan hal demikian.

Tujuannya agar industri juga lebih sehat. Tri, kata dia, juga memiliki pengalaman dalam aksi konsolidasi di beberapa negara.

"Bahkan, di beberapa wilayah operasi, kami justru mengambil peran utama sebagai pembeli atau yang mengakuisisi operator seluler. Ini pengalaman kami di beberapa pasar di luar negeri. Tetapi juga harus didukung dengan regulasi yang mendukung," jelasnya.

Tri merupakan anak usaha dari CK Hutchison Holding yang memiliki wilayah kerja di beberapa negara seperti di Hongkong, Italia, Macau, Austria, Denmark, Irlandia, Swedia, dan Inggris.

Pada Juli 2018 lalu, Tri diberitakan mengakuisisi operator seluler Wind Tre di Italia. Nilai akuisisi itu sebesar USD 2,85 miliar.

Transaksi ini menjadikan CK Hutchison menjadi satu-satunya pemilik operator seluler di pasar yang menarik di Italia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tri Lebih Prioritaskan Kualitas Jaringan Ketimbang Tarif Murah

Tri juga mengungkapkan pencapaian terbesarnya pada 2018.

Salah satu yang diraih operator telekomunikasi tersebut adalah presentase pertumbuhan pendapatan (EBITDA) yang melonjak hampir empat kali lipat hingga double digit.

Dengan pencapaian tersebut, Chief Commercial Officer (CCO) Tri Indonesia Dolly Susanto, menyampaikan kalau Tri justru akan lebih fokus pada prioritas kualitas jaringan, khususnya data untuk pelanggan ketimbang memprioritaskan tarif terjangkau.

"Tri itu fokusnya adalah quality of customer ketimbang tarif murah. Fokusnya yang penting dipastikan pada produk dan servis kami," kata Dolly di konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Jumat (8/3/2019).

Yang penting, sambung Dolly, jaringan Tri harus terjamin kualitasnya. Customer experience management juga wajib dijaga khusus untuk pelanggan, mengingat pelanggan Tri mayoritas milenial, banyak yang melakukan aktivitas digital mulai dari main gim, streaming, browsing, dan masih banyak lagi.

"Kami akan terus fokus ke pelanggan dan memberikan value. Misalnya sekarang banyak yang suka streaming YouTube,makanya kita berikan always on kuota YouTube. Ini juga menjadi salah satu strategi kita memperluas jaringan untuk menambah jaringan untuk mencakup 30 juta populasi baru dan bisa menambah pelanggan baru," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

8.000 BTS

Cliff juga optimistis kalau 2019 akan menjadi tahun dengan pertumbuhan positif bagi industri, di mana didorong dengan beberapa faktor mulai dari mobile broadband, pertumbuhan penetrasi smartphone, dan juga gaya hidup digital masyarakat Indonesia.

Cliff juga mengungkapkan, sejak kuartal ke-4 2018, Tri sudah melakukan ekspansi dengan membangun lebih dari 8.000 BTS 4G dan 4,5G.

Ekspansi tersebut menjangkau lebih dari 170 juta populasi di banyak kota, mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Lombok.

"Sampai akhir 2018, 4G dan 4,5G Tri sudah menghubungkan ke lebih dari 7.900 pedesaan di 281 kota dan kabupaten di Indonesia," ujar Cliff.

Adapun strategi yang akan dilakukan Tri pada tahun ini adalah dengan menyiapkan slot kapasitas yang lebih besar ke pelanggan mereka untuk terus menggunakan data.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengelola kapasitas jaringan yang fokus pada kualitas jaringan ditunjang tambahan spektrum 5 MHz di 2.100 MHz.

Tri juga berhasil melakukan transformasi network core system yang tersebar di 19 kota sehingga pengaturan trafik komunikasi data mereka tak terpusat.

Sistem ini tentu memudahkan Tri untuk meningkatkan pengalaman pengguna menggunakan layanan internet mereka.

Cliff juga mengungkap kalau trafik panggilan dan SMS akan menurun secara drastis pada tahun ini.

"Seperti yang kami lihat, volume panggilan dan SMS telah menurun sekitar 60-70 persen. Jumlah tersebut akan lebih menurun tajam pada tahun ini," jelas Cliff.

"Pencapaian ini akant erus kami tingkatkan dengan berorientasi pada kebutuhan pelanggan akan akses internet cepat, serta membangun jangkauan layanan 4G dan 4,5G yang lebih luas dan akses internet yang semakin cepat," pungkasnya.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.