Sukses

Astronom: Planet Kesembilan Akan Ditemukan 15 Tahun Lagi

Astronom dari University of Michigan, belum lama ini menemukan bukti ilmiah planet kesembilan dalam studi terbaru.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah diperdebatkan selama beberapa tahun terakhir, astronom dan ilmuwan akhirnya mengungkap kalau keberadaan planet kesembilan akan ditemukan sekitar 10-15 tahun lagi.

Astronom dari University of Michigan, belum lama ini menemukan bukti ilmiah planet kesembilan dalam studi terbaru.

"Meski analisisnya belum lengkap apakah planet kesembilan benar-benar ada, terindikasi kalau hipotesis yang kami temukan mengungkap fondasi solid dari eksistensi planet tersebut," ujar Mike Brown, salah satu astronom.

Kehadiran planet kesembilan ini sempat menghebohkan dunia astronomi pada 2016.

Namun, bukti yang dipaparkan Mike Brown ketika itu belum berhasil meyakinkan beberapa pihak mengenai keberadaan 'Planet X' tersebut.

Kendati demikian, Brown berhasil menemukan bukti baru yang mendukung gagasannya tersebut. Mengutip informasi dari The Verge, Sabtu (2/3/2019), Brown menyimpulkan bukti terbaru ini setelah mempelajari perilaku enam objek yang ada di Sabuk Kuiper.

Sebagai catatan, Sabuk Kuiper adalah awan besar dengan material es yang mengorbit Matahari di luar Neptunus.

Dari pengamatan Brown, ternyata diketahui ada anomali pergerakan dari objek-objek tersebut.

Brown menuturkan perbedaan pergerakan tersebut mencirikan sebuah benda angkasa yang jauh lebih besar telah mempengaruhi pergerakan objek di Sabuk Kuiper tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Ancam Tata Surya?

Planet kesembilan memiliki massa 10 kali lipat dari Bumi dan membutuhkan waktu 15 ribu tahun untuk mengeliling matahari.

Namun, penelitian terbaru dari astronom asal University of Warwick menyebut, keberadaan planet kesembilan itu ternyata dapat mengancam kelangsungan tata surya.

Dr Dimitri Veras menemukan keberadaan Planet X dapat menyebabkan kehancuran satu planet besar saat Matahari mati.

Nantinya, kehancuran satu planet itu dapat bergerak seperti efek pinball yang merembet ke wilayah lain di luar angkasa.

Dikutip dari laman Phys, ketika Matahari mulai mati sekitar 7 miliar tahun mendatang, akan muncul sebuah ledakan dari dalam bintang itu.

Lalu, setengah dari massanya akan terbang sampai menelan Bumi.Sebelum memudar menjadi bintang kecil yang dikenal sebagai katai putih, ledakan ini akan mendorong Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus ke arah yang lebih aman.

Namun, keberadaan planet kesembilan diprediksi dapat mengubah peristiwa tersebut. 

Alih-alih terlempar ke luar wilayah tata surya, planet itu akan tersedot masuk ke arah tata surya dan bertabrakan dengan empat planet lain, terutama Uranus dan Neptunus. Hasilnya, sebuah proses ejeksi akan terjadi di tata surya untuk selamanya.

Veras menggunakan kode unik untuk membuat simulasi dari sistem planet tersebut. Ia memetakan beberapa posisi berbeda dari Planet X yang dapat mengubah masa depan tata surya.

Semakin jauh dan kian besar planet tersebut, besar kemungkinan sistem tata surya akan mengalami kehancuran.

Karenanya, apabila benar planet kesembilan ini ada tak menutup kemungkinan dapat mengancam keberadaan sistem perbintangan Bumi.

Pun demikian, sampai saat ini belum ada bukti tambahan yang mengindikasikan planet itu benar-benar ada. 

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.