Sukses

BEKRAF: Indonesia Masuk 16 Besar Pelaku Gim di Dunia

Indonesia masuk dalam 16 besar peminat dan pembuat gim terbesar di dunia.

Liputan6.com, Tangerang - Indonesia masuk dalam 16 besar peminat dan pembuat gim terbesar di dunia. Bahkan, dalam tiga sampai lima tahun mendatang, diprediksi Indonesia bakal masuk dalam 10 besar dunia.

"Dalam kurun tiga tahun terakhir, minat dan bakat gim Indonesia menduduki peringkat ke-16 di dunia," ujar Deputi Bidang Infrastruktur BEKRAF, Hari Santoso Sungkari, Selasa (19/2/2019) di The Breeze BSD, Kabupaten Tangerang.

Peringkat tersebut naik tajam sejak tahun 2015. Bukan hanya dari pemain alias gamer, juga termasuk pengembang gim asal Indonesia.

Hari mencontohkan, gim asal Indonesia yang telah menyentuh ranah internasional seperti Dreadout, Tahu Bulat, Fallen Legion+ dan lain sebagainya. Bahkan, beberapa gim di atas telah dibuatkan film sekelas Hollywood beberapa waktu lalu.

"Seperti Dreadout tahu kan kemarin? Itu kemarin pasti nonton, kan? Itu kan dari gim asal Indonesia," ujarnya.

"Makanya pada main gim ya, main gim ya," ajak Hari.

Bukan hanya itu, gamer dan komentatornya juga dibayar mahal. Terlebih bila sudah pada taraf atlet esports, Hari menyebut, gajinya bisa mencapai Rp 50 juta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukungan BEKRAF

Makanya, meyokong kegiatan industri 4.0 tentang industri kreatif, BEKRAF sangat menyambut bila ada masyarakat membentuk sekolah atau tempat belajar yang memang fokus di bidang kreatif digital.

Sementara, Founder and CEO Creative Nest Indonesia, Patrick Effendy, mengatakan kehadiran ruang kreatif tersebut mewadahi dan memfasilitasi kreator Indonesia berupa visual.

Tidak hanya gim, tempat kursus dunia kreatif tersebut juga memfasilitasi masyarakat yang ingin mendalami dunia animasi, film dan lainnya untuk menghadapi industri 4.0.

"Di sini kami juga melatih dan membimbing mahasiswa untuk dapat menciptakan gim sendiri. Semua gim yang ada di sini asli bikinan Indonesia," jelas Patrick.

(Pramita Tristiawati/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.