Sukses

Sekolah Kreatif Digital Berkembang Pesat di Tangerang

Terlebih pada era industri 4.0, sangat penting menyediakan tempat untuk mendukung SDM profesional penunjangnya.

Liputan6.com, Tangerang - Anggota komunitas pencetak industri digital kreatif di kawasan Digital Hub BSD, bertambah lagi.

Group CEO Sinarmas Land, Michael Widjaja mengaku akan menggandeng lebih banyak lagi komunitas serupa yang bisa masuk kawasan 'Silicon Valey'-nya Indonesia.

"Kita tidak membatasi target, bisa sebanyak-banyaknya. Namun tidak sembarang, harus mereka yang memiki passion-nya, jadi punya passion atau semangat yang sama untuk membangun komunitas industri kreatif digital disini," tuturnya, saat menghadiri peluncuran tempat belajar Creative Nest Indonesia, di The Breeze BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (19/2/2019).

Michael melihat, Indonesia memiliki peluang kemajuan bisnis kreatif digital dan startup dengan melesat.

Terlebih pada era industri 4.0, sangat penting menyediakan tempat untuk mendukung SDM profesional penunjangnya.

"Jadi, sebelum terjun sebagai seorang profesional, menimba ilmu sebanyak-banyaknya di komunitas ini. Sekalipun dia sudah pernah belajar, bisa mengulangnya disini," kata Michael.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesuai Minat dan Bakat

Tinggal pilih sesuai minat dan bakat, mulai dari tempat belajar khusus animasi, startup, video konten musik sampai film.

Maka tidak heran, para pebisnis ulung di bidang kreatif digital, berkumpul di Silicon Valey-nya Indonesia itu.

Sebut saja Alamanda Santika, eks VP Gojek yang kini mendirikan Binar Academy. Kemudian terbaru, mantan sutradara Patrick Effendy yang kini mendirikan Creative Nest Indonesia.

"Yang terpenting adalah, menyediakan tempat komunitasnya untuk saling bertemu, berdiskusi dan memiliki passion yang sama di bidang kreatifitas digital," tutur Michael.

Sementara, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia atau BEKRAF mengakui kurangnya SDM penggerak industri kreatif digital di Indonesia.

Padahal, potensi bisnis tersebut sangat besar dan sangat disayangkan bila tidak dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga profesional.

"Yang ada sekarang, hanya sekedar tahu dari belajar di media sosial atau YouTube. Tidak deep learning, makanya, pemerintah masih sangat membutuhkan banyak sekali lembaga pendidikan kreatif digital," ujar Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur, BEKRAF.

(Pramita Tristiawati/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.