Sukses

Harga iPhone 6s, 6s Plus, dan iPhone 7 Rekondisi Dipangkas Habis-habisan

iPhone 6s, iPhone 6s Plus, dan iPhone 7 merupakan segelintir perangkat yang sudah direkondisi.

Liputan6.com, Jakarta - Apple selama ini dikenal sering menghadirkan perangkat rekondisi untuk model smartphone-nya yang sudah lawas. iPhone  6s, iPhone 6s Plus, dan iPhone 7 merupakan segelintir perangkat yang sudah direkondisi.

Perangkat ini dijual di toko retail Woot. Bahkan belum ini, toko retail ini menawarkan diskon besar-besaran untuk iPhone yang rilis tahun 2015, yakni iPhone 6s dan iPhone 6s Plus, serta iPhone 2016, iPhone 7.

Ketiganya dibanderol dengan harga istimewa untuk perangkat rekondisi. Tentunya perangkat ini sudah dimodifikasi dari model aslinya. Meski begitu, seperti dikutip Tekno Liputan6.com, Minggu (7/4/2019), perangkat ini mendapatkan garansi selama 90 hari.

Sekadar informasi, di negara asalnya, iPhone 6s yang memiliki layar 4,7 inci merupakan perangkat yang paling murah ketimbang dua iPhone lainnya. Perangkat ini dibanderol sangat murah, yakni US$ 149,99 (setara Rp 2,1 jutaan) untuk varian warna silver, space gray, gold, dan rose gold.

Perangkat ini memiliki memori internal asli 16GB namun untuk versi rekondisi ada versi 32GB dan 64GB dengan harga US$ 169,99 (setara Rp 2,4 jutaan) dan US$ 179,99 (sekitar Rp 2,5 jutaan).

Sementara itu, untuk iPhone 6s Plus yang memiliki layar seluas 5,5 inci dibanderol US$ 219,99 (sekitar Rp 3,1 jutaan) untuk varian 16GB. Lain lagi dengan varian 32GB, 64GB, dan 128GB yang dibanderol masing-masing Rp 3,2 juta, Rp 3,5 jutaan, dan Rp 3,6 jutaan.

Terakhir iPhone 7 yang dijual mulai US$ 234,99 atau setara Rp 3,3 jutaan dengan besaran ruang penyimpanan 32GB. Sementara untuk varian 128GB dan 256GB dibanderol masing-masing Rp 3,7 jutaan dan Rp 4 jutaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pangkas 10 Persen Produksi iPhone Terbaru

Apple berencana memangkas rencana produksi iPhone sebesar 10 persen untuk tiga tahun ke depan. Keputusan ini dipengaruhi oleh penjualan iPhone yang tak sesuai harapan pada 2018.

Sebelumnya, sumber terdekat dengan masalah ini menyebut, bulan lalu Apple meminta para pemasok untuk mengurangi jumlah produksi untuk bulan Januari sampai Maret.

Perlu diketahui, sudah dua kali dalam dua bulan terakhir, Apple memangkas produksi iPhone.

Dikutip dari Nikkei Asian Review via CNBC, sejumlah iPhone terbaru pun terdampak pemotongan produksi, antara lain adalah iPhone XS Max, XS, dan XR.

Dalam proposal yang telah direvisi, 10 persen dari volume yang dipangkas adalah antara 40-43 juta unit iPhone. Pemangkasan ini turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni 47-48 juta unit.

Apple disebut-sebut mengalami dampak persaingan bisnis karena pasar smartphone kini makin matang. Selain itu, perusahaan AS ini juga terdampak perang dagang antara Tiongkok dengan AS. Padahal, saat ini Amerika belum menerapkan tarif impor tambahan untuk barang-barang buatan Tiongkok.

"Kami tidak melihat besarnya pelambatan ekonomi, khususnya di Tiongkok," kata CEO Apple Tim Cook dalam suratnya pada investor, saat mengumumkan pengurangan perkiraan pendapatan.

"Kami percaya, lingkungan ekonomi di Tiongkok lebih banyak dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan perang dagang dengan Amerika Serikat," ujar Cook memberi penjelasan.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.