Sukses

Eropa Tarik Peredaran Smartwatch Anak Gara-Gara Isu Privasi

Smartwatch yang dirancang untuk anak-anak, Enox Safe Kid One, ditarik dari peredaran oleh Uni Eropa gara-gara masalah pelanggaran privasi.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah smartwatch yang dirancang untuk anak-anak, Enox Safe Kid One, ditarik dari peredaran oleh Uni Eropa gara-gara masalah pelanggaran privasi.

Mengutip laman The Verge, Kamis (7/2/2019), ditemukan bahwa jam yang memiliki fitur GPS, mikrofon, dan speaker untuk menelepon, dan berkirim SMS ini bisa dengan mudah diretas oleh pihak ketiga.

Jam tersebut tidak pernah dijual di Amerika Utara, dan ini bukan pertama kalinya pada perangkat anak-anak ditemukan memiliki celah keamanan. Ini adalah pertama kalinya komisi Eropa menarik produk jam pintar untuk anak-anak.

Masalah keamanan smartwatch ini sebelumnya terungkap dalam laporan RAPEX (Sistem Siaga Cepat untuk Produk Non-Makanan) yang memperingatkan bahwa aplikasi Android pendamping jam tersebut memiliki komunikasi yang tidak terenkripsi dengan server backend-nya.

Dengan demikian, memungkinkan terjadinya akses tidak terautentikasi ke data. Hal ini berpotensi untuk membuka data seperti riwayat lokasi, nomor telepon, dan nomor seri untuk pihak ketiga. Mereka pun bisa dengan mudah menemukan dan mengubah data.

Setelah diretas, orang asing juga berpotensi memakai jam pintar itu untuk menelepon anak, menemukan lokasi anak, menyembunyikan lokasi sebenarnya si anak dari orangtua mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Smartwatch Dilarang di Jerman

Sekadar informasi, di Eropa, smartwatch untuk anak telah dilarang penggunaannya di Jerman sejak 2017.

Saat itu, agensi telekomunikasi Jerman Bundesnetzagentur mengklasifikasikan perangkat tersebut sebagai perangkat terlarang.

Organisasi Konsumer Eropa juga mempublikasikan laporan pada 2017. Laporan yang dimaksud terkait dengan masalah privasi pada smartwatch anak.

Ini bukan pertama kalinya Eropa memberikan peringatan tentang kelemahan keamanan ataupun perintah untuk penarikan kembali suatu perangkat.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.