Sukses

Mark Zuckerberg: Integrasi FB Messenger dan WA Tak Dilakukan Sebelum 2020

Zuckerberg menyebut, masih sangat awal untuk memikirkan rencana integrasi ketiga platform tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya buka suara tentang rencana perusahaan mengintegrasikan layanan pesan FB Messenger, WhatsApp (WA), dan chat DM Instagram.

Menurut Zuckerberg, rencana integrasi ketiga platform chat itu adalah sebuah proyek jangka panjang.

Usai mengumumkan pencapaian kuartal empat Facebook, Zuckerberg menyebut, masih sangat awal untuk memikirkan rencana integrasi ketiga platform tersebut.

"Masih ada banyak hal yang perlu dipikirkan sebelum memfinalisasi rencana integrasi ini. Rencana tersebut akan menjadi proyek jangka panjang, mungkin baru bisa diterapkan pada 2020 atau setelahnya," kata Zuckerberg, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Tribune India, Jumat (1/2/2019).

Suami Priscilla Chan ini menilai, alih-alih memikirkan potensi keuntungan dari integrasi ketiga platform chat ini, dia lebih peduli dengan enkripsi data atau keamanan ketiganya.

"Alasan pertama yang membuat saya bersemangat tentang hal ini adalah, lebih memikirkan tentang end-to-end encription secara default di seluruh platform kami. Orang-orang sangat menyukai fitur di WhatsApp. Saya pikir itu perlu kita terapkan di masa depan," kata Zuckerberg.

Zuckerberg juga mengatakan, ada cukup banyak kasus di mana pengguna ingin saling mengirim pesan lewat platform berbeda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bertujuan untuk Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Sebelumnya, rencana integrasi ini juga sempat mendapatkan perhatian dari regulator perlindungan data Uni Eropa.

Zuckerberg pun menyebut, ide dari integrasi ini sebenarnya adalah untuk memungkinkan banyak memanfaatkan aplikasi guna meningkatkan pengalamannya.

"Ratusan juta orang di dunia menggunakan Marketplace di Facebook sekarang, dan banyak orang menggunakannya di negara-negara di mana WhatsApp adalah aplikasi perpesanan utama yang dipakai mayoritas pengguna," tutur Zuck.

Oleh karena itu, Zuck menyebut, dirinya ingin agar orang bisa saling berkomunikasi lintas platform.

"Dengan integrasi ini, bisa memfasilitasi orang untuk mendapatkan lebih banyak transaksi dan koneksi," ujar miliarder muda itu.

Zuck mengaku, sangat percaya dalam upaya desentralisasi dan menempatkan kekuasaan di tangan individu. "Salah satu cara kita berbicara tentang desentralisasi, yakni menerapkan enkripsi dalam pengiriman pesan (di semua platform)," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Mudahkan Iklan Tertarget

Selain alasan itu, dengan sistem yang terintegrasi memungkinkan Facebook membuat satu platform iklan tertarget yang lebih baik. Alasannya, mudah bagi Facebook untuk membagi data antara tiga aplikasi tersebut.

Dari sisi bisnis, integrasi ini juga memungkinkan pebisnis menjangkau lebih banyak orang meski memiliki platform yang berbeda-beda. Integrasi ini juga membuat Facebook kian digdaya mengingat koleksi data yang dimilikinya dari integrasi tiga aplikasi tersebut.

Integrasi ini, dari laporan sumber yang mengetahui juga menjadi upaya Zuckerberg itu membuat layanan tiga aplikasi itu makin mumpuni. Harapannya, dapat pula meningkatkan durasi penggunaan orang-orang.

Melalui integrasi ini, Facebook secara tidak langsung telah melakukan perubahan signfikan di internal perusahaan. Seperti diketahui, Instagram dan WhatsApp sebelumnya beroperasi sebagai perusahaan independen, meski berada di bawah Facebook.

Namun dengan integrasi ini, besar kemungkinan Facebook dipastikan akan mengambil porsi lebih besar. Hal ini pula yang menimbulkan perselisihan internal sehingga membuat pendiri Instagram dan WhatsApp hengkang dari perusahaan.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.