Sukses

Subscriber YouTube Ahok Ungguli Jokowi

Vlog Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok berhasil menarik perhatian banyak warganet.

Liputan6.com, Jakarta - Vlog Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab disapa Ahok , berhasil menarik perhatian banyak warganet. Sejak video pertamanya diunggah pada 24 Januari 2019, jumlah subscriber akun tersebut sudah melebihi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di YouTube.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Senin (28/1/2018), saat berita ini ditulis, vlog tentang kepulangan Ahok dari Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, telah mendapatkan 4.407.301 views. Jumlah subscriber "Panggil Saya BTP" sebanyak 789.608.

Akun "Panggil Saya BTP" eksis di YouTube sejak 13 April 2018, dan sampai saat ini baru memiliki satu video. Akun Ahok ini dikelola oleh tim BTP, sama seperti yang mengelola akun Instagram @basukibtp.

Sementara itu, Jokowi yang bergabung sejak 6 Mei 2015 memiliki subscriber 766.398. Berdasarkan data daru Social Blade, akun YouTube Jokowi telah mengunggah 323 video.

Masih berdasarkan Social Blade, rata-rata subscriber harian Ahok 69.972 dengan rata-rata views harian 356.877. Untuk akun Presiden Joko Widodo sendiri, rata-rata subscriber harian sebanyak 936, dan rata-rata views harian 38.185.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vlog Pertama Ahok

Adapun video pertama Ahok berdurasi 9 menit 26 detik. Dalam video itu, ia tampak berbincang dengan anak sulungnya, Nicholas Sean, mengenai berbagai hal sepanjang perjalanan dari Mako Brimob ke kediamannya.

Kepada Nicholas Sean, Ahok pun menceritakan tentang apa yang didapatkannya dari penjara. Salah satunya berusaha agar tidak lagi menggunakan kata-kata negatif.

"Hati kita itu dipengaruhi ucapan kita, jadi kita harus berusaha tidak menggunakan kata-kata yang negatif. Kalau negatif kita, hidupnya juga negatif. Di dalam tahanan kita hidupnya harus positif," pesan Ahok kepada putranya tersebut.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.