Sukses

Telegram Adalah Aplikasi Serupa WhatsApp Dengan Fitur yang Tak Kalah Menarik

Telegram diluncurkan pada 2013 oleh dua bersaudara Nikolai dan Pavel Durov asal Rusia.

Liputan6.com, Jakarta Telegram adalah aplikasi pengiriman pesan yang berfokus pada kecepatan dan keamanan penggunanya. Telegram adalah aplikasi perpesanan sederhana dan dapat diakses gratis oleh semua orang. Telegram diluncurkan pada 2013 oleh dua bersaudara Nikolai dan Pavel Durov asal Rusia.

Telegram sendiri tersedia untuk perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem perangkat komputer (Windows, OS X, Linux).

Siapa sangka, pengguna Telegram terus meningkat sejak perilisannya. Pada Oktober 2013, Telegram memiliki 100.000 pengguna aktif harian. Pada 24 Maret 2014, Telegram mengumumkan bahwa ia telah mencapai 35 juta pengguna bulanan dan 15 juta pengguna aktif harian.

Di Indonesia pada 2017 lalu sempat mencuat kabar diblokirnya Telegram oleh Pemerintah. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memutuskan memblokir layanan perpesanan Telegram pada Juli 2017 silam.

Namun diblokirnya Telegram tak membuatnya sepi peminat di Indonesia. Telegram dinilai memiliki berbagai keistimewaan dibanding aplikasi perpesanan lain. Berikut keunggulan Telegram dibanding aplikasi serupa yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (24/01/19).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keunggulan Telegram

1. Berbeda Dengan WhatsApp

Tidak seperti WhatsApp, Telegram adalah aplikasi perpesanan berbasis cloud dengan sinkronisasi tanpa batas. Kamu dapat menggunakan Telegram pada semua perangkatmu secara bersamaan. Ya, pesanmu disinkronkan dengan mulus di sejumlah ponsel, tablet, atau komputer.

2. Berbagi File Hingga 1,5 GB

Telegram memungkinkan kamu berbagi foto, video, suara, dan file lain tanpa batas. Selain itu, kamu dapat mengirimkan file hingga ukuran 1,5 GB. Dan jika kamu tidak ingin menyimpan semua data itu di perangkat, kamu selalu dapat menyimpannya di cloud.

3. Dijamin Super Aman

Pavel Durov, founder dan CEO Telegram, menyebut bahwa Telegram adalah aplikasi messaging yang aman. Dilindungi enkripsi, Telegram membuat berbagai informasi yang dibagi secara private akan selalu bersifat privasi. Telegram sendiri dengan tegas menolak untuk memberi 'pintu belakang' akses informasi untuk agen intelijen dari para pengguna Telegram.

Durov sendiri menekankan bahwa Telegram tak akan membagi data rahasia pengguna dengan siapapun. Hal ini karena privasi benar-benar hal yang diunggulkan dan seakan-akan jadi 'merek dagang' Telegram.

Dengan 'menjual' privasi, Telegram memimpin di antara aplikasi yang menawarkan fitur serupa. Dilansir dari TechCrunch, ada 100 juta pengguna aktif hingga 2016.

Fitur yang diunggulkan dari Telegram soal privasinya adalah 'end-to-end encryption' yang membuat siapapun tak akan bisa mengakses sebuah pesan kecuali pengirim dan penerima, secret chatroom, serta destructing messages.

4. Fitur Channel Hingga Secret Chat

Para pengguna Telegram dapat berkomunikasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari private messages, secret chat, group, serta channel. Channel, atau kanal, adalah fitur di Telegram yang terbuka untuk publik. Sementara secret chat akan sangat terlindungi privasinya, karena diproteksi oleh enkripsi yang canggih.

Dengan Telegram, kamu juga bisa membuat grup dengan jumlah anggota hingga 100.000 orang atau dapat mengirim broadcast message dengan pada kontak dengan jumlah tak terbatas.

5. Cukup Dengan Nomor HP

Dibanding beberapa platform media sosial lain, membuat akun di Telegram adalah salah satu yang paling mudah. Pengguna hanya perlu membuat akun hanya dengan nomor ponsel. Dari nomor tersebut, kode akses akan dikirim oleh Telegram.

3 dari 3 halaman

Telegram Dimanfaatkan Sebagai Alat Komunikasi Radikalisme

Keistimewaan yang dimiliki Telegram terutama pada fitur privasinya yang sangat aman, membuat aplikasi asal Rusia ini dimanfaatkan sebagai media komunikasi kaum radikal dan terorisme.

Pemblokiran Telegram di Indonesia dikarenakan aplikasi ini dimanfaatkan sekelompok orang untuk menyebarkan propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, disturbing images, dan lain-lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Pemblokiran ini hanya meliputi webbase Telegram saja. Dampak dari pemblokiran itu tidak bisa diaksesnya layanan perpesanan instan ini melalui desktop komputer. Sementara bila diakses menggunakan mobile aplikasinya tak ada masalah sama sekali. Pengguna Telegram masih bisa mengaksesnya bebas begitu saja melalui ponsel.

Pemblokiran memang hanya dilakukan di sisi webbase-nya saja dan tidak sampai ke sisi mobile aplikasinya. Sebab, Telegram memiliki keunggulan untuk mentransfer file besar ukuran Gigabyte jika menggunakan webbase.

Diketahui ada 11 Domain Name System (DNS) yang telah diblokir pihak Kemkominfo terkait layanan perpesanan Telegram ini. Adapun ke-11 DNS tersebut adalah t.me, telegram.me, telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org, macos.telegram.org, web.telegram.org, venus.web.telegram.org, pluto.web.telegram.org, flora.web.telegram.org, dan flora-1.web.telegram.org.

 

 

Reporter: Anugerah Ayu Sendari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.