Sukses

Seperti Superhero, 7 Bakteri Ini Punya Kemampuan Super

Berikut ada beberapa bakteri yang memiliki kekuatan super dan layak menyandang gelar superhero karena kekuatannya.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan ukuran mikroskopik, tak bisa ditampik kalau bakteri bisa hidup di mana-mana.

Meski demikian, tidak semua bakteri merupakan makhluk berukuran kecil yang tidak berdaya. Justru, terdapat beberapa jenis bakteri yang memiliki kekuatan super!

Kita mungkin pernah mendengar bakteri yang bisa memakan limbah radioaktif, dan berbagai kemampuan besar lainnya.

Nah, berikut ada beberapa bakteri yang memiliki kekuatan super dan layak menyandang gelar superhero karena kekuatannya. Berikut daftarnya seperti dilansir Listverse via Merdeka, Rabu (23/1/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Bakteri Adhesif

Jika cicak, tokek, atau laba-laba mampu menempel pada permukaan vertikal dengan kakinya, ada sebuah bakteri yang memiliki kemampuan ala 'Spider-Man'.

Bakteri bernama C. crescentus ini awalnya hidup di air, segala jenis air yang ada di Bumi, lalu mikroba ini bergerak dengan bantuan anggota tubuh bernama flagellum untuk menempel pada permukaan yang ia temui.

Menurut penelitian, C. crescentus memiliki kekuatan rekat hingga lima ton per 1 inci persegi.

Dengan kata lain, satu petak zat mikroba kecil untuk cukup untuk mengangkat gaja dan beberapa mobil dari tanah.

3 dari 8 halaman

2. Magnet Hidup

Jika mungkin ada superhero yang mampu mengontrol magnet seperti Magneto di seri X-Men, di dunia nyata juga ada bakteri yang mampu mengontrol magnet.

Bakteri ini bisa mengontrol medan magnet terdekat, memanipulasi benda-benda logam, serta bergerak hanya dengan memanfaatkan medan magnet Bumi.

Bakteri ini bernama Magnetotatic, yang mampu mengakumulasi molekul oksida besi dan menyatukannya untuk membentuk 'kerikil' kecil yang disebut magnetosom.

Dengan cara ini, si mikroorganisme bisa merasakan medan magnet Bumi dan mampu bergerak sesuai arah kutub berdasarkan banyak atau tidaknya makanan di sana.

Magnetotatic sendiri merupakan 'superhero' dunia nyata. Pasalnya, ilmuwan telah mencoba untuk mengeliminasi bakteria jahat dalam tubuh dengan magnetosom, lalu seketika dibunuh dengan memancarkan "panas magnetik". 

4 dari 8 halaman

3. Komputer Hidup

Ternyata, bakteri merupakan komputer hidup. Pasalnya, ketika bakteri menghancurkan virus musuh, mereka menyimpan sebagian kecil dari DNA virus tersebut di dalam tubuh mereka sendiri.

Dengan ini, mikroba tersebut belajar untuk mengenali ancaman serupa di masa depan.

Mengambil keuntungan dari mekanisme tersebut, para ilmuwan dari Universitas Harvard adalah yang pertama kali membudidayakan 600.000 bakteri Escherichia coli.

Ketika dicoba untuk dialiri listrik, bakteri tersebut mengaktifkan mekanisme pertahanan mereka, lalu menyerap DNA buatan berisi kode gambar tangan manusia dan video kuda yang telah disiapkan ilmuwan.

Ketika dicek dengan mengurutkan kode genetik si bakteri, gambar yang dihasilkan sama persis dengan file asli, hanya ada sedikit perbedaan piksel.

Hal ini dilakukan lagi oleh banyak ilmuwan dengan memasukkan mulai lagu hingga puisi ke dalam bakteri, dan hasilnya tetap positif.

Selain itu, ditemukan kalau satu gram DNA bisa berisi 455 exabytes, atau 455 miliar gigabytes.

5 dari 8 halaman

4. Bakteri Nyetrum

Bakteri elektrogenik adalah mikroorganisme yang secara alami dapat menghasilkan listrik melalui pemindahan elekstron ekstraseluler.

Sampai saat ini, sudah ada ratusan spesies bakteri elektrogenik yang ditemukan dan mereka ada di mana-mana.

Salah satu bakteri yang bernama Shewanella oneidensis yang ditemukan di danau di New York adalah salah satu yang unik.

Ketika sebagian besar makhluk hidup menggunakan oksigen untuk mendapatkan energi, bakteri ini justru menghembuskan logam dan banyak dari bakteri ini bergabung dengan bakteri lain dan merilis filamen panjang yang terhubung ke logam di luar, seperti di batuan.

Bakteri ini lalu melepas elektron dari tubuh mereka ke molekul logam, dan aliran listrik tersebut yang membuat mereka tetap hidup.

Dengan kata lain, mereka akan dengan mudah melepas aliran listrik untuk bertahan hidup.

6 dari 8 halaman

5. Bakteri Pembuat Es

Jika di Marvel ada Iceman, di dunia nyata bakteri bernama Pseudomonas syringae dapat membekukan air dengan menyentuhnya, bahkan pada suhu di atas titik beku alami.

Bakteri ini sebagian besar hidup di tanaman pertanian, dan untuk makan mereka membekukan jaringan di tanaman tersebut agar dengan mudah mengakses nutrisi mereka. Hal ini merupakan hama, karena kerusakan tanaman tidak bisa dielakkan.

Satu bakteri P. Syringae ini saja bisa membekukan air sebanyak 600 mililiter, dan diduga jadi pelaku pembentukan hujan dan salju ketika angin menyeretnya ke atmosfer.

Bakteri ini sekarang telah difungsikan untuk membuat salju di area ski, dan berbagai penelitian bioteknologi.

7 dari 8 halaman

6. Bakteri Pembunuh Kehidupan

Jika diibaratkan superhero, bakteri yang satu ini adalah 'villain.' Pasalnya, bakteri bernama Klebsiella planticola ini hadir di setiap tanaman yang ada di Bumi, dan bertanggungjawab untuk melakukan dekomposi tanaman mati sehingga membersihkan tanah dari sampah organik.

Bakteri ini pernah dimodifikasi oleh ilmuwan agar menghasilkan lebih banyak etanol atau alkohol sehingga dapat menyuburkan tanah.

Namun ketika diuji, bakteri ini ternyata punya kapasitas untuk membunuh tanaman karena keracunan dan kelaparan.

Hal tersebut dikarenakan bakteri ini menghasilkan etanol lebih dari yang bisa ditoleransi tanaman, dan meningkatkan keberadaan cacing jauh lebih banyak dari yang cukup untuk menggemburkan tanah.

Akhirnya, bakteri modifikasi ini tak jadi dikomersialkan karena diprediksi bisa membunuh tanaman satu benua jika diteruskan.

8 dari 8 halaman

7. Bakteri yang Hidup Ratusan Tahun

Angka harapan hidup manusia adalah di atas 70 tahun. Beberapa reptil bisa sampai 200 tahun. Pohon ada yang mampu mencapai 5.000 tahun. Namun, ada bakteri yang ditemukan ilmuwan telah berumur setengah juta tahun.

Sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen Denmark menemukan sampel bakteri di lapisan es di Kanada, Rusia, dan Antartika.

Diestimasikan kalau mikroba tersebut telah berusia 600.000 tahun. Hebatnya, DNA bakteri tersebut masih utuh.

Biasanya, bakteri semacam ini tak melakukan apapun dalam hidupnya dan fase hidupnya hanyalah tidak beraktivitas.

Menurut ilmuwan, kunci dari kemampuan bakteri ini untuk bisa hidup lama adalah kemampuan memperbaiki sendiri kerusakan DNA. Hal ini dilakukan dengan energi dari metabolisme bakteri.

Reporter: Merdeka

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.